Minggu, 7 September 2025

Wawancara Khusus dengan Plt Bupati Mimika Johannes Rettob: Pengaruh Politik Terlalu Kuat

Rettob juga blak-blakan dirinya telah dizalimi dengan menggunakan aparat penegak hukum

Penulis: Reynas Abdila
Tribunnews/Naufal Lanten
Pelaksana tugas (Plt). Bupati Mimika Johannes Rettob saat wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di kantor Tribun Network, Jakarta Pusat, Senin (6/3/2023). Rettob merasa ada pengaruh politik yang amat terasa sehingga dirinya seakan dikudeta oleh kelompok tertentu. 

Kalau saya boleh saya tanya seberapa capek menghadapi ini?

Capek sekali agar saya tidak konsentrasi memang saya ini target yang mungkin dibuat karena saya juga mau maju Bupati tahun depan. Dari 2017-2019 diperiksa KPK, 2020 diperiksa Kejaksaan Negeri, 2021 diperiksa Polda Papua, sehabis itu 2022 Kejaksaan Tinggi Papua periksa.

Kemudian Kejaksaan Negeri limpahkan ke Kejaksaan Tinggi menjadi tersangka, capek pak.

Tentu ini mempengaruhi kinerja Bapak sebagai Plt Bupati Mimika?

Pasti meskipun saya tetap melaksanakan tugas seperti biasa tapi fokusnya terpecah.

Bagaimana kondisi keluarga Pak Rettob dengan munculnya kasus ini?

Pasti pak istri saya selalu mendampingi dan anak-anak saya sudah pasti punya pikiran-pikiran. Tapi puji tuhan karena mereka tahu saya seperti apa, tahu persis bagaimana susahnya.

Kalau Pak Rettob ditahan apa yang akan terjadi, pemerintahan lumpuh atau seperti apa?

Pak jujur, bukan pemerintahan saja lumpuh kota Mimika mungkin terbakar. Ini yang sebenarnya ditakutkan. Sebenarnya waktu saya ditetapkan tersangka sudah ada kericuhan di Mimika.

Saya langsung angkat telpon untuk meredam kericuhan yang ada dititik pergejolakan. Saya masih bertahan untuk tidak membuat kericuhan terjadi tapi ternyata dari kejaksaan mendzolimi saya yang sangat terlihat sekali.

Sekarang masyarakat mau buat apa terserah. Saya ini sangat baik dengan Forkopimda Pak Kapolres, Pak Dandim mereka ini baik dengan saya dan mereka juga berharap jangan ada situasi kamtibmas yang tidak baik. Harapannya pasti di saya.

Tapi kalau melihat apa yang terjadi kepada saya sekarang bahwa teman-teman Forkompinda ini hanya merasa prihatin. Kalau koordinasi iya tapi sekarang tidak mungkin juga.

Baca juga: Plt Bupati Mimika Terkait Status Tersangka: Ini Jujur, Politiknya Terlalu Kuat

Bagaimana hubungan pribadi Pak Rettob dengan Bupati non aktif di Mimika?

Pak Bupati orang baik, hubungan pribadi saya baik. Tapi beliau akhir-akhir kepemimpinan memang kami tidak jalan secara baik. Bukan karena beliau tapi oleh orang-orang disekelilingnya.

Orang-orang sekitar beliau adalah penjahat kelas kakap yang kemudian membuat beliau akhirnya takut. Ini sebenarnya mereka juga jadi akhirnya saya melihat beliau Pak Bupati karena sudah ditahan sekarang dalam proses persidangan.

Saya juga tidak pernah tahu bahwa nanti saya akan jadi seperti beliau. Tapi secara pribadi hubungan saya baik, secara kedinasan kami hampir tidak pernah bekerja bersama. (Tribun Network/Reynas Abdila)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan