Selasa, 26 Agustus 2025

Pilpres 2024

Wacana Duet Prabowo-Ganjar di Pilpres, Gerindra: Mungkin Saja Nanti Dibicarakan dengan PDIP

Menurut Budi, hal itu bisa saja dibicarakan dengan PDIP, setelah mendapatkan persetujuan dengan rekan koalisi Gerindra, yakni PKB.

Penulis: Chaerul Umam
Instragram/Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerja di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budi Djiwandono merespons adanya wacana menduetkan Prabowo Subianto dengan politikus PDIP Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024.

Menurut Budi, hal itu bisa saja dibicarakan dengan PDIP, setelah mendapatkan persetujuan dengan rekan koalisi Gerindra, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Kalau misalnya nanti ada kesepakatan kerja sama dengan teman-teman PDIP mungkin saja hal itu akan dibicarakan. Dan kita akan lebih tahu pastinya nanti kalau kita sudah membicarakan semua kemungkinan, ada kesepahaman antar Pak Prabowo dan Pak Muhaimin Iskandar selaku pimpinan parpol dari Partai Gerindra dan PKB. Kalau memang itu nanti ya mungkin saja," kata Budi, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/3/2023).

Budi menyebut, untuk saat ini Gerindra menghormati kesepahaman kerja sama politik dengan PKB untuk Pemilu 2024.

Namun, dia memastikan Gerindra akan terus melakukan komunikasi politik sepanjang untuk kepentingan kemajuan bangsa.

"Untuk sementara ya kita memang berpedoman kita ini ada mitra koalisi dan Partai Gerindra berkomitmen menjalankan kerja sama politik tersebut dan kita akan lebih tahu saat pendaftaran KPU," ujarnya.

Baca juga: Jika Golkar Gabung Koalisi Gerindra-PKB, Bakal Ada Kerumitan soal Posisi Cawapres

"Tapi kami tidak mau tutup kemungkinan bahwa komunikasi politik untuk membahas isu-isu kebangsaan itu berjalan terus dan kita lihat dinamika ini kan berjalan terus," pungkasnya.

Wacana Peluang Duet Prabowo-Ganjar

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo membuka peluang duet Prabowo-Ganjar.

Hal itu sesuai Prabowo dan Ganjar mendampingi Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat kunjungan kerja (Kunker) di Kebumen, Jawa Tengah.

"Saya kira terbuka kalau Pak Ganjar mau ikut Pak Prabowo dengan catatan Pak Prabowo calon presiden saya kira sudah tidak mungkin kalau Pak Prabowo calon wakil presiden," kata Hashim di Museum Joang 45, Jakarta, Minggu, (12/3/2023).

Menurut Hashim, hal itu dikarenakan Prabowo jauh lebih senior dibandingkan dengan Ganjar.

"Pak Prabowo jauh lebih senior, lima belas tahun lebih tua, pengalamannya berbeda. Saya kira kalau Pak Ganjar mau ikut, mau diduetkan dengan Pak Prabowo. Saya kira kami terbuka untuk itu, Pak Ganjar sebagai calon wakil presiden," ujarnya.

Respons PDIP

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa calon presiden (Capres) harus berasal dari kader PDI Perjuangan.

Hal itu disampaikan Hasto menjawab soal peryataan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo yang membuka kemungkinan menduetkan Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo.

Namun, posisi Capres harus Prabowo dan Cawapres adalah Ganjar Pranowo.

"Ya penawaran kerjasama tentu saja dalam rangka calon presiden, berasal dari PDI Perjuangan," kata Hasto saat ditemui di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (13/3/2023).

Sedangkan, kata Hasto, untuk membahas soal calon wakil presiden itu dapat berasal sesuai dengan konfigurasi politik yang ada dan kerjasama antar partai politik

"Artinya harus disepakati bersama sama, oleh partai politk yang membangun kerjasama tersebut, mengingat calon presiden dan calon wakil presiden diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik," terang Hasto.

Hasto menambahkan, sesuai amanat dari Ketua Umum DPP DPIP Megawati Soekarnoputri di HUT ke-50 partai, ditegaskan bahwa capres berasal dari kader partai berlambang banteng moncong putih itu.

Pasalnya, lanjut Hasto, partai telah melakukan proses kaderisasi secara sistemik, serta melakukan penugasan terhadap kader-kader partai baik di tingkat Nasional maupun daerah dalam perspektif yang ideal.

"Partai mengusung calon presiden dari kader internal partai, itulah yang diperjuangkan oleh PDI Perjuangan," jelasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan