Kamis, 11 September 2025

Pemilu 2024

Koalisi Besar KIR-KIB Dinilai jadi Ancaman Demokrasi Indonesia, Bakal Muncul 2 Blok Picu Polarisasi

Wacana koalisi besar KIR-KIB dinilai dapat menjadi ancaman bagi demokrasi di Indonesia.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo didampingi Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketua Umum PPP, Mardiono memberikan keterangan pers usai menghadiri "Silaturahmi Ramadan" di Gedung DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023). - Wacana koalisi besar KIR-KIB dinilai dapat menjadi ancaman bagi demokrasi di Indonesia. 

"Agar tidak terjadi keterbelahan, politik identitas dan seterusnya, supaya masyarakat punya alternatif pilihan itu."

"Karena jika hanya dengan dua calon Presiden, belum tentu bisa menampung aspirasi partikulasi dan agresi semua kepentingan masyarakat, apalagi generasi gen Z belum tentu setuju dengan dua calon Presiden," lanjut Pangi.

Yang terjadi selanjutnya, masyarakat akan golput.

Pangi Syarwi Chaniago dalam talkshow Overview Tribunnews, Kamis (6/4/2023).
Pangi Syarwi Chaniago dalam talkshow Overview Tribunnews, Kamis (6/4/2023). (Tribunnews)

Baca juga: Pengamat: Koalisi Besar Berpeluang Terbentuk di Pemilu 2024, Tapi akan Banyak Dinamika

Mereka Golput tidak hanya soal Golput ideologis atau Golput teknis atau administratif tapi lebih besar lagi, Golput karena dua calon Presiden tidak merepresentasikan menu sajian.

"Jadi mereka tidak merasa itu representasi mereka, sehingga mereka tak mau datang ke TPS karena mereka merasa tidak terwakilkan oleh partai politik dan musibahnya lagi adalah yang disajikan oleh partai politik orang yang sebetulnya sangat terbatas," jelas Pangi.

Untuk itu, pihaknya tidak menganjurkan wacana koalisi besar tersebut.

"Jadi menurut saya untuk apa koalisi besar ini? menurut saya niat koalisi besar ini dikubur saja, ini nggak penting."

"Lebih baik kita punya calon presiden itu lebih banyak, paling tidak tiga kandidat menurut saya, kalau dua menurut saya itu politisi keledai, nggak belajar dari peristiwa masa lalu," tegas pangi.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan