Kamis, 2 Oktober 2025

Kantor MUI Ditembak

Detik-Detik Pelaku sebelum Tembak Kantor MUI Pusat: Sempat Masih di Rumah Lampung, Momong Cucu

Sebelum melakukan penembak ke Kantor MUI Pusat, Mustopa NR masih berada di rumahnya dua hari sebelumnya sembari memomong cucu.

Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Garis polisi dipasang disekitar pecahan kaca pasca terjadinya penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta, Selasa (2/5/2023). Terjadi penembakan di Kantor MUI yang mengakibatkan kaca pecah di lantai satu dan menurit informasi dilakukan oleh satu orang.Sebelum melakukan penembak ke Kantor MUI Pusat, Mustopa NR masih berada di rumahnya dua hari sebelumnya sembari memomong cucu. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Selain itu, Mustopa pun disebut sempat memomong cucunya ketika di rumahnya tersebut.

Fakta ini pun membuat tetangga Mustopa terkejut ketika adanya berita penembakan di Kantor MUI Pusat dan dilakukan oleh pelaku.

Bahkan ia sempat tidak percaya bahwa pelaku penembakan tersebut adalah tetangganya sendiri.

Kejiwaan Normal, Sering Ikut Kegiatan Sosial

Garis polisi terpasang di rumah Mustopa pelaku penembakan di kantor MUI Jakarta. Rumah pelaku tersebut berada di Pesawaran, Lampung. Keluarga di Lampung syok tiba-tiba Mustopa melakukan penembakan di kantor MUI Jakarta.
Garis polisi terpasang di rumah Mustopa pelaku penembakan di kantor MUI Jakarta. Rumah pelaku tersebut berada di Pesawaran, Lampung. Keluarga di Lampung syok tiba-tiba Mustopa melakukan penembakan di kantor MUI Jakarta. (tribunlampung.co.id/kiki adipratama)

Tetangga pelaku pun menyebut kejiwaan Mustopa dianggap normal lantaran kerap ikut kegiatan sosial di desanya.

Selain itu, pelaku masih sering bercengkrama dengan para tetangganya.

“Namun, pelaku ini punya topik kalau ngobrol, kalau nggak nyambung dia pergi,” katanya.

Tetangga Mustopa lainnya, Gustam mengatakan kehidupan sehari-hari Mustopa tampak normal.

Baca juga: Polisi Tunggu Hasil Autopsi Jasad Pelaku Penembakan Kantor MUI untuk Cari Tahu Penyebab Kematian

Ia mengatakan pelaku tetap bekerja sebagai seorang petani dan memiliki usaha sebagai penjual minyak eceran.

"Kalo kehidupannya itu normal, dia petani pernah juga jual minyak eceran. Dia punya kebun coklat," kata Gustam.

Tak pelak, Gustam mengaku kaget jika Mustopa melakukan penembakan di Kantor MUI Pusat.

Pernah Minta Tetangga Akui sebagai Nabi, Sempat Undang Gelar Hajatan

Jauh sebelum melakukan penembakan, Mustopa pernah mendatangi rumah warga di desanya untuk menggelar hajatan.

Masih dikutip dari Tribun Lampung, hajatan yang dimaksud yakni pengangkatan dirinya sebagai nabi.

Namun, mendengar maksud hajatan tersebut, warga pun menolak mentah-mentah ajakan Mustopa.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved