Pemilu 2024
Gerindra Sebut Ketua Umum 4 Parpol Sudah Komunikasi Intens Bahas Koalisi Permanen Dukung Prabowo
Habiburokhman memastikan, sudah ada komunikasi intens dan serius antara para pimpinan partai politik dalam membahas wacana tersebut.
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman merespons terkait wacana terbentuknya Koalisi Permanen yang digadang bakal mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) dalam Pemilu 2024.
Habiburokhman memastikan, sudah ada komunikasi intens dan serius antara para pimpinan partai politik dalam membahas wacana tersebut.
Adapun pimpinan parpol tersebut di antaranya Gerindra, PKB, Golkar, dan PAN.
"Taarufnya sudah serius, bukan sekadar say hello. Sudah ada komunikasi intensif antara para petinggi-petinggi kami," kata Habiburokhman saat ditemui awak media di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/6/2023).
Lebih lanjut, anggota Komisi III DPR RI itu juga memberikan sinyal kalau keempat partai itu akan segera bertemu.
Baca juga: Golkar Tawarkan Opsi Koalisi Permanen: Capres Prabowo dari KKIR dan Cawapres Ambil dari KIB
Hanya saja, Habiburokhman tidak menjelaskan secara detail terkait waktu dan tempat pertemuan tersebut.
"Pasti dong (bertemu) nanti diinfo ke kawan-kawan. Iya dong, dalam waktu dekat yang jelas sebelum Oktober ada pertemuan," tutur dia.
Terkait dengan wacana ini, Habiburokhman berharap koalisi tersebut bisa segera terbentuk.
Bahkan, Habiburokhman menaruh harapan agar koalisi itu tidak hanya terjalin untuk Pemilu 2024, melainkan untuk beberapa tahun mendatang.
"Ya kita berharap ya, koalisi ini kan bukan hanya sekedar mau pemilu, mencalonkan Pak Prabowo dan cawapresnya. Tetapi bisa langgeng sebagaimana koalisi yang saat ini di pemerintahan. Bisa lima tahun ke depan," tukas dia.
Baca juga: Pengamat Nilai KIB Pilih Pendekatan Kebijakan untuk Bangun Koalisi Permanen Menuju 2024
Terpisah, Ketua Bappilu Presiden Partai Golkar Nusron Wahid mengatakan koalisi permanen yang beranggotakan Golkar, PAN, Gerindra dan PKB merupakan koalisi yang relevan. Terlebih koalisi ini merepresentasikan gabungan dua koalisi, yakni KIB dan KKIR.
"Sekali lagi, permanen itu kan sifatnya. Bukan namanya, sifatnya. Kalau elemennya itu empat partai, ada Golkar, ada empat, ada tiga, ada PKB, saya rasa ini relevan sekali dengan integrasi dua koalisi, yaitu KIB dan KKIR, menuju menjadi koalisi besar," kata Nusron di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (14/6/2023).
Menurutnya, empat partai tersebut nantinya bisa berembuk untuk menentukan nama koalisi. Terpenting dua koalisi melebur menjadi satu lebih dulu.
Sementara itu mengenai konfigurasi capres dan cawapres, Nusron memandang capresnya sudah pasti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Kekinian hanya tinggal menentukan cawapres.
Menurut dia cawapres bisa dari perwakilan KIB, baik Golkar atau PAN. Mengingat Prabowo yang ditentukan sebagai capres merupakan representasi KKIR.
"Kan KKIR sudah mempunyai calon presiden yang pakem yang tidak mau ditawar, namanya Pak Prabowo Subianto. Supaya ini (koalisi) bisa melebur, kan kita juga harus ada yang mau mengalah. Oke kalau begitu presidennya dari KKIR, tapi wakil presidennya dari KIB," kata Nusron.
Golkar sendiri menawarkn Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai cawapres dari KIB. Kendati begitu, masih perlu ada keputusan resmi mengenai siapa yang akan disodorkan.
"Ya KIB siapa biar diputus dalam KIB. Tapi tentunya karena saya orang Golkar, berkepentingan supaya KIB itu nanti yang muncul nanti nama Pak Airlangga Hartarto. Kenapa? Karena Airlangga merupakan Ketua Umum Golkar, dalam KIB, Golkar juga partai paling besar, wajar dong dan relevan begitu," tuturnya.
Koalisi permanen mencuat saat sejumlah menteri sedang kunjungan kerja di Malaysia.
Dalam video yang beredar tersebut tampak para menteri sedang duduk mengelilingi meja di sebuah ruangan. Mereka diantaranya Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md., dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Para menteri yang sedang mengikuti kegiatan Presiden tersebut tampak berbincang, bersenda gurau diselingi tawa.
"Ini yang disebut dengan koalisi permanen," Seloroh Bahlil.
"Jadi Prabowo dipanggil ke Kuala Lumpur dalam rangka?" tanya Prabowo.
"Membahas koalisi permanen," jawab Bahlil.
Prabowo lalu mengatakan bahwa hidup itu jangan dibuat rumit. Sebagai seorang mantan tentara, hidup itu harus dibuat sederhana layaknya seorang penumpang di kapal yang percaya kepada Nahkoda.
"Iya bener" jawab salah seorang menteri dalam obrokan tersebut.
"Paling enak tuh Pak, udah, ngapain mumet-mumet," kata Zulkifli Hasan.
Dalam video tersebut juga tampak Prabowo diminta Bahlil untuk duduk di kursi central atau tengah layaknya seorang pemimpin rapat. Namun, Prabowo menolak permintaan tersebut. Prabowo mengatakan bahwa posisi dia sekarang adalah bawahan Menkoplhukam Mahfud Md, oleh karenanya posisi tersebut harus dihormati supaya tidak kualat.
Pernyataan Prabowo tersebut disambut tawa para Menteri, mulai dari Bahlil, Zulkifli Hasan, Tito Karnavian, Mahfud Md, hingga Pratikno.
"(untuk)Tahun depan, kumaha engke (Bagaimana nanti)," kata Prabowo yang kembali disambut tawa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.