Denny JA Ungkap Empat Pendapat Soal Kurban Hewan Idul Adha
Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena, Denny JA pun merenungkan kisah Nabi Ibrahim di Hari Raya Idul Adha lewat empat tulisan
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Wahyu Aji
Alasan penertibannya bukan tafsir agama, namun semata untuk kepentingan kesehatan publik.
Dia mengungkapkan, pemerintah memang sebaiknya tidak usah ikut campur dalam perbedaan tafsir agama selama tak ada yang melanggar hukum kriminal.
Pasalnya, setelah Nabi wafat, yang tersisa hanya para penafsir yang sehebat apapun tingkat keulamaan, kependetaan, dan kecendikiaannya, mereka bukanlah Nabi. Sehingga, perbedaan tafsir tak bisa terhindarkan.
Denny JA menjelaskan, kisah Ibrahim bahkan terjadi perbedaan fakta keras.
Awalnya, kisah tersebut tertulis dalam Torah dan Perjanjian lama, di mana mereka meyakini putra yang akan dikurbankan Ibrahim bernama Ishak.
Namun, Alquran datang 600 tahun kemudian. Melalui proses waktu, di kalangan Islam meyakini fakta yang berbeda bahwa yang dikurbankan bernama Ismail.
“Kini penganut dua agama terbesar, Kristen dan Islam, meyakini fakta yang berbeda untuk peristiwa yang sama. Ishak versus Ismail. Secara fakta, mustahil dua-duanya benar. Pastilah ada keyakinan yang salah di antara dua keyakinan besar itu. Jika tak Ishak, pasti Ismail. Tak mungkin dua-duanya benar,” terang Denny JA.
Namun, kata Denny JA, terlepas dari kisah manapun yang salah, kita menyaksikan bahwa keyakinan atas fakta yang salah itu bertahan ribuan tahun dan dipeluk oleh lebih dari satu miliar manusia.
Dua agama ini dibiarkan tumbuh dengan keyakinan fakta yang berbeda. Alasannya sederhana, agama itu soal keyakinan, bukan masalah fakta.
Baca juga: Denny JA Sebut Finlandia Bisa Jadi Role Model Negara Kesejahteraan Indonesia
Maka, tak heran hingga saat ini berkembang 4.300 agama yang semuanya tumbuh dengan keyakinannya masing masing.
“Jika perbedaan fakta saja dibiarkan, maka perbedaan tafsir soal kurban hewan atau uang sedekah sebaiknya juga dibiarkan pemerintah. Biarkan publik memilih percaya yang mana. Pada waktunya, tafsir yang lebih sesuai dengan semangat zaman, itu yang akan bertahan panjang. Ini sejenis survival of the fittest yang terjadi di dunia tafsir agama,” tutup Denny JA.
PT Pegadaian Kanwil XI Semarang Salurkan 70 Ekor Hewan Kurban di Momen Idul Adha 2025 |
![]() |
---|
Idul Adha 2025, Baznas Bazis DKI Jakarta Salurkan Daging Kurban untuk Santri Difabel Hingga Dhuafa |
![]() |
---|
Pertamina Patra Niaga Distribusikan 833 Hewan Kurban di Idul Adha 146 Hijriah |
![]() |
---|
Turki–Indonesia Kerja Sama Salurkan Daging Kurban hingga Pelosok Daerah di Tanah Air |
![]() |
---|
Paru-Paru Sapi Bertuliskan Nama Warga, Awal Mula Geger Kurban di Masjid Pondok Aren |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.