Pilpres 2024
Erick Thohir Dinilai Publik Lebih Tepat Jadi Cawapres Prabowo Subianto
Erick Thohir dinilai publik sebagai tokoh yang paling tepat menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto.
Penulis:
Ibriza Fasti Ifhami
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil temuan Lembaga Survei Jakarta (LSJ) mengindikasikan, Menteri BUMN Erick Thohir dinilai publik sebagai tokoh yang paling tepat menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto.
Direktur Riset LSJ Fetra Ardianti mengatakan, nama Erick unggul dari sejumlah nama figur lainnya.
"Sebanyak 19,5 persen responden menilai Erick lebih tepat menjadi cawapres mendampingi Prabowo," kata Fetra, dalam konferensi pers virtual, Senin (3/7/2023).
Kemudian, peringkat kedua diduduki oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Sementara itu sebanyak 17,2 persen responden menilai Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil lebih layak menjadi cawapres pendamping Prabowo," ucapnya.
Selanjutnya, diikuti figur Menko Polhukam Mahfud MD 14,3 persen, dinilai layak menjadi cawapres Prabowo.
"Mahfud MD meskipun berada di posisi ketiga di bawah Ridwan Kamil, dipandang cocok menjadi cawapres Prabowo karena Menkopolhukam ini dinilai publik sebagai sosok yang tegas dan berani, cocok dengan karakter Prabowo selama ini. Prabowo-Mahfud juga representasi Militer-Sipil," jelas Fetra
Sebagai informasi, survei ini dilakukan tanggal 20-29 Juni 2023 di 34 provinsi yang ada di seluruh Indonesia.
Populasi dari survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun atau telah memiliki KTP.
Kemudian, jumlah sampel sebanyak 1200 responden, diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak sistematis (systematic random sampling).
Sementara itu, tingkat margin of error +/- 2,83 persen, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.
Adapun pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara
melalui telpon oleh tenaga terlatih dengan bantuan/pedoman kuesioner.
Responden terdistribusi 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan, serta 60 persen tinggal di pedesaan dan 40 persen di perkotaan.
Quality control terhadap hasil wawancara petugas lapangan dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh para supervisor LSJ.
Sebelumnya, hasil survei dari Lembaga Survei Jakarta (LSJ) menemukan, elektabilitas Prabowo Subianto paling unggul untuk menjadi calon presiden (capres) yang paling layak menggantikan Jokowi.
Baca juga: Sebut Ganjar Pranowo The Next President, akankah Sandiaga Uno Jadi Cawapres Ganjar? Ini Kata PDIP
Direktur Riset LSJ Fetra Ardianto mengatakan, nama capres Prabowo unggul dari nama-nama figur lainnya, dengan angka 27,5 persen.
"Hasil survei LSJ menegaskan bahwa berdasarkan pertanyaan yang bersifat terbuka (tidak disediakan nama tokoh), ternyata nama Prabowo Subianto paling menjadi top of mind publik sebagai tokoh yang paling layak menggantikan Presiden Jokowi," kata Fetra, dalam konferensi pers secara daring, Senin (3/7/2023).
"Sebanyak 27,5 persen responden secara spontan menyebut nama Prabowo ketika LSJ menanyakan siapa tokoh yang paling layak menggantikan Presiden Jokowi," sambungnya.
Kemudian, capres dari PDIP Ganjar Pranowo 19,1 persen, di peringkat dua.
Diikuti capres dari Partai NasDem Anies Baswedan, 15,2 persen.
"Tokoh lain yang juga cukup signifikan menjadi top of mind publik sebagai pengganti Jokowi adalah Ganjar Pranowo 19,1 persendan Anies Baswedan 15,2 persen."
Sementara itu, urutan keempat dan seterusnya ditempati Ridwan Kamil 4,5 persen, Sandiaga Uno 3,9, Erick Thohir 3,5 persen, Mahfud MD 3,2 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 2,9 persen.
Selanjutnya, Basuki Tjahaja Purnama 2,4 persen, Airlangga Hartarto 2,1, Andika Perkasan 1,9, dan Muhaimin Iskandar 1,8.
Selanjutnya, Puan Maharani 1,5 persen, Khofifah Indar Parawansa 1,4, Tri Risma Harini 1,2, dan Habib Rizieq Shihab 0,9.
"Nama-nama lain elektabilitasnya tidak terlalu signifikan untuk dipertimbangkan lagi menjadi capres 2024," ucapnya.
Pilpres 2024
PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP soal Penetapan Gibran Cawapres, Mahfud Pesimis Bakal Dikabulkan |
---|
VIDEO Pembacaan Putusan Gugatan PDIP Soal Pencalonan Gibran di PTUN Ditunda Jadi 24 Oktober 2024 |
---|
Jubir PTUN: Penundaan Pembacaan Putusan Gugatan PDIP soal Gibran Tak Terkait Pelantikan Presiden |
---|
Hakim Sakit, PTUN Tunda Baca Putusan Gugatan PDIP hingga Setelah Pelantikan Prabowo-Gibran |
---|
BREAKING NEWS PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP Gugat KPU soal Penetapan Gibran jadi Cawapres |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.