Jumat, 15 Agustus 2025

Pemilu 2024

Konsolidasi PDIP Sumbar, Hasto Dorong Kader Bangun Kekuatan dan Keyakinan untuk Hadapi Pemilu 2024

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membakar semangat kader partai di Sumatera Barat (Sumbar) untuk terus bergerak menuju kemenangan Pemilu 2024.

Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto saat berpidato dalam pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PDIP Sumbar yang dilaksanakan di Kota Padang, pada Selasa (4/7/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membakar semangat kader partai di Sumatera Barat (Sumbar) untuk terus bergerak menuju kemenangan Pemilu 2024.

Tentu, kata Hasto, dengan menghidupi prinsip the power of belief (keyakinan) dan the power of idea (gagasan) serta penggalangan akar rumput.

Semangat itu disampaikan Hasto saat berpidato dalam pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PDIP Sumbar yang dilaksanakan di Kota Padang, Selasa (4/7/2023).

Hasto mengatakan, menghadapi Pemilu 2024, sesuai pesan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, seluruh kader PDIP berada dalam satu rampak barisan.

Jika itu dilakukan, maka kader PDIP Sumbar akan bisa mengubah peta politik di Sumbar.

“PDIP setiap tahun menggali pemikiran Bung Hatta, KH Agus Salim, Prof Moh Yamin dan lain-lain yang dikenal sebagai pejuang pemikir dan pahlawan kemerdekaan. Partai terus melakukan gerakan turun ke bawah mengangkat peran penting tokoh cendekiawan, tokoh adat dan tokoh agama dalam satu kesatuan kemajuan. PDIP juga punya konsepsi membangun Sumbar sebagai pusat kemajuan di Samudera Hindia. Karena itulah PDIP terus bergerak untuk merubah peta politik Sumbar,” kata Hasto.

Baca juga: PDIP dan Ganjar Komitmen Lanjutkan Program Pemerintahan Jokowi

“Apa syaratnya? Pertama keyakinan politik, the power of belief,” sambung dia.

Dia pun menceritakan pengalaman Megawati sebagai bahan refleksi bagi kader PDIP Sumbar.

Ketika kantor PDI diserang pada 27 Juli 1996 oleh kekuatan rezim Orde Baru, banyak yang membisikinya untuk menggelar gerakan massa, bukan menempuh jalur hukum sebagai jalur perjuangan.

Alasannya, para hakim, jaksa, dan polisi saat itu dikuasai rezim Orde Baru.

Baca juga: Politikus PDIP Nico Sebut Relawan Network For Ganjar President di Bandung Sangat Penting

“Bu Mega menolak dengan menjawab, masa diantara 267 kabupaten/kota saat itu, tak satupun polisi, jaksa, hakim yang memiliki hati nurani? Akhirnya jalur hukum dikedepankan. Dan sekali kita memenangkan gugatan kita, akan menjadi kekuatan moral kita yang mampu menghantam benteng rezim otoriter. Akhirnya dengan modal keyakinan politik itu, gugatan di Riau dimenangkan dan jadi benteng rakyat yang membuka mata hati elite saat itu,” ungkap Hasto.

“Inilah yang saya maksud kekuatan keyakinan, the power of mind, the power of belief. Kalau kita punya kekuatan itu dipadukan gerakan turun ke bawah, maka kita bisa menangkan Sumbar,” tambahnya.

Pengalaman lainnya adalah bagaimana Belanda yang maju sebagai sebuah negara superpower dunia di masanya, berhasil dikalahkan oleh Bung Karno, Bung Hatta, dan para pendiri bangsa yang memerdekakan Indonesia.

“Keyakinan itu seperti satu lidi yang tak bisa membersihkan halaman, tapi ketika diikat banyak lidi jadi sapu, maka ia bisa membersihkan halaman. Maka keyakinan pada politik ini penting. Kalau anda bilang saya kalah, kalahlah kita. Kalau anda bilang saya bisa menangkan pertarungan pemilu di Sumbar, itu akan menjadi energi positif dan kemenangan akan terjadi. Jadi bangun kekuatan pada keyakinan,” tegas Hasto.

Baca juga: Tudingan Dinasti Politik Jokowi, Politisi Senior PDIP: Ada Konsekuensi Nilai Lebih

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan