Selasa, 19 Agustus 2025

Pilpres 2024

Pidato Lengkap AHY soal Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, dan Peluang Koalisi dengan Parpol Lain

AHY menyampaikan pernyataan sikap terbaru mengenai kondisi dan perkembangan situasi politik terkini setelah partai itu keluar dari Koalisi Perubahan.

Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat jumpa pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta, Senin (4/9/2023). 

Namun, saya mengajak kita semua untuk sabar dan ikhlas menerima kenyataan ini. Pasti ada rencana Tuhan, yang

jauh lebih baik, untuk kita semua. Mungkin saat ini kita belum tahu persis apa bentuknya.

Tapi yang jelas, sebagai pemimpin, sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, saya bangga sekaligus terharu, atas ketegaran, kesetiaan, soliditas dan solidaritas seluruh kader dan simpatisan Partai Demokrat, dalam menghadapi  ujian dan tantangan ini. Saya juga berterima kasih, karena itu semua yang telah membuat perahu besar ini tetap kokoh, di tengah badai.

Saya juga menyampaikan terima kasih secara tulus, kepada para tokoh, para sahabat, dan berbagai kalangan masyarakat Indonesia yang telah menyampaikan simpati, doa serta harapan baiknya bagi saya dan Partai Demokrat.

Selanjutnya, saya mengajak seluruh kader Partai Demokrat, agar tetap tenang dan berpikir jernih. Kita tidak akan patah oleh ganjalan politik sekeras apa pun.

Meskipun, kita juga tidak akan berkompromi pada konspirasi politik securang apa pun.

Saya juga mengajak kita semua untuk bersyukur, karena Allah SWT masih sayang kepada kita. Bisa jadi, ini adalah cara Tuhan untuk menyelamatkan kita dari hal-hal yang lebih buruk.

Saya tahu, para kader Demokrat marah dan kecewa, bukan karena Ketumnya tidak jadi Cawapres, tapi karena perjuangan Demokrat telah dilukai oleh mereka yang tidak jujur, serta telah melanggar komitmen dan kesepakatan. Bagi Demokrat, ini sesuatu yang fundamental.

Kita merasakan, dalam hiruk pikuk politik menuju Pemilu 2024, seolah etika, integritas pribadi, dan komitmen politik, menjadi tidak penting dan relevan, dalam mencapai tujuan. Ini yang justru menebalkan keyakinan politik saya, bahwa perubahan benar-benar diperlukan; karena demokrasi yang sejati hanya bisa dirawat dan tetap eksis jika hal-hal mendasar tadi tetap dipertahankan.

Pengalaman di TNI mengajarkan kepada kami, untuk senantiasa memegang teguh nilai dan etika keperwiraan. Hal ini adalah modal utama bagi seorang prajurit dalam mengemban tugas apa pun.

Dalam kondisi perang saja, kami diwajibkan untuk mematuhi etika dan aturan.
Sehingga, perang bukan hanya soal killed or to be killed. Bukan hanya tentang menang atau kalah. Tetapi juga soal  cara untuk bisa memenangkan peperangan itu. 

Begitu juga dalam berpolitik. Saya rasa semua rakyat Indonesia yang kita perjuangkan ini, sepakat untuk berpolitik secara beretika. Artinya, kita mendambakan praktik-praktik yang baik. Kita juga tidak ingin seolah semuanya bisa, asal tidak boleh kalah. Cara tidak boleh menikam tujuan. Cara, juga harus dijiwai oleh tujuan.

Begitu pula sebaliknya. Ini adalah pandangan Mahatma Gandhi, yang juga menjadi rujukan utama dari pikiranpikiran Presiden Soekarno. Sejak awal, kami memiliki harapan besar terhadap hadirnya  sebuah perubahan dan perbaikan. Bukan perubahan biasa, tetapi perubahan yang besar dan fundamental, yang berlandaskan pada nilai-nilai dan etika.

Ini tentu membutuhkan kerja keras, kerja sama, dan komitmen dari semua yang ingin melakukan perubahan tersebut. Namun kenyataannya, hal itu tidak mudah untuk diwujudkan. Komitmen menjadi barang yang langka. Kata maaf dijadikan obat yang murah, untuk pengingkaran atas
sebuah komitmen. Ini tentu berbahaya. Jika dibiarkan, bisa menjadi budaya; menjadi sebuah pembenaran.

Lambat laun, bisa membentuk karakter bangsa yang tidak bertanggung jawab. Tentu sekali lagi, kami tidak akan
membiarkan itu terjadi. Untuk itu, kami tidak akan menyerah, untuk terus memperjuangkan nilai dan etika dalam kehidupan politik dan demokrasi kita.

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan