Selasa, 25 November 2025

Klarifikasi Cak Imin Soal Batal Buka Acara MTQ di Banjarmasin, Sebut Tak Ada Intimidasi

Klarifikasi Cak Imin terkait dirinya yang batal membuka acara MTQ di Banjarmasin hingga batal hadiri pemeriksaan KPK, Sebut tidak ada intimidasi.

Penulis: Rifqah
Editor: Sri Juliati
Tangkapan Layar YouTube Kompas TV
Klarifikasi Cak Imin terkait dirinya yang batal membuka acara MTQ di Banjarmasin hingga batal hadiri pemeriksaan KPK, Sebut tidak ada intimidasi. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin batal membuka acara Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Internasional di Tanah Laut, Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Selasa (5/9/2023) kemarin.

Sebelumnya, hal tersebut diduga karena ada intimidasi dari Bupati Tanah Laut, Sukamta sebagai tuan rumah MTQ.

Ketua Umum DPP PKB, Jazilul Fawaid mengatakan ada tekanan, ancaman, dan intimidasi dari pihak tertentu agar Cak Imin ditolak memberikan sambutan di acara tersebut.

Namun, saat konferensi pers hari ini, Rabu (6/9/2023), Cak Imin mengklarifikasi bahwa tidak ada intimidasi.

"Jadi, perlu dicatat, tidak ada intimidasi sama sekali, semua berjalan smooth, tidak ada yang ngotot, tapi bupati memang (tidak berkenan)," katanya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu.

"Saya tanya kenapa bupati sangat menentukan acara ini? ini kan acara pusat. Jawabannya memang sebagian dana yang digunakan adalah anggaran dari APBD, jadi wajar yang punya anggaran nggak berkenan, tahu gitu saya biayai sendiri," imbuhnya.

Sebelumnya, Cak Imin diketahui tidak menghadiri penggilan pemeriksaan di KPK sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi dalam sistem proteksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) pada 2012 lalu.

Baca juga: KPK Periksa Cak Imin Kamis Besok soal Dugaan Korupsi di Kemnaker, demi Efektivitas Waktu

Hal tersebut lantaran, Cak Imin sudah ada jadwal lain, yakni membuka acara MTQ Internasional itu.

Namun, sesampainya di sana, Bupati Tanah Laut tidak berkenan Cak Imin membuka acara maupun menghadiri agenda MTQ.

"Sampai di sana tiba-tiba, Kyai Saifullah Maksum menyampaikan kepada saya permohonan maaf sambil nangis-nangis, pak bupati tidak berkenan dan lebih baik tidak ada acara daripada saya yang membuka," jelas Cak Imin.

"Saya bilang, yasudah kalau begitu acara silakan berlangsung, saya akan menonton saja, tidak usah membuka. Saya kemudian menunggu, salat, kemudian setelah salat Kyai Saifullah datang lagi ke saya, hadir pun pak bupati berkeberatan," sambungnya.

Cak Imin pun mengaku marah karena hal tersebut karena undangan yang diberikan tidak jelas.

"Karena bupati keberatan saya hadir, akhirnya daripada mengganggu acara itu, saya menyatakan marah kepada Kyai Saifullah karena saya kehilangan harga tiket dari Jakarta ke Banjarmasin," ujarnya.

"Marahnya saya, saya minta untuk diganti, yang kedua marahnya saya, saya sebetulnya capek untuk ke sini (Banjarmasin), kok ternyata sampai sini tidak jelas mengundang saya, tahu gitu nggak usah ngundang saya," katanya lagi.

Cak Imin juga mengungkapkan hanya ingin berfoto di backdrop sebagai bukti untuk diberikan kepada Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri, bahwa dirinya benar berada di Banjarmasin sehingga tidak bisa hadir dalam pemeriksaan.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved