Sabtu, 23 Agustus 2025

Pilpres 2024

Nasdem Kritik Keras KPK Usai Panggil Cak Imin: Kita Curiga Langkah Tak Murni Hukum

Ketua DPP Partai Nasdem Effendy Choire curiga terhadap langkah KPK panggil Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tepat usai dideklarasikan jadi cawapres.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Tiara Shelavie
WARTA KOTA/WARTA KOTA/YULIANTO
Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie atau Gus Choi memberikan sambutan saat konferensi pers pada acara kunjungan DPP Partai Masyumi ke DPP Partai NasDem di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Selasa (5/9/2023) - Effendy Choire curiga terhadap langkah KPK panggil Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tepat usai dideklarasikan jadi cawapres Anies Baswedan. Warta Kota/Yulianto. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPP Partai Nasdem Effendy Choirie curiga upaya yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tak murni langkah penegakan hukum. 

Pria yang akrab disapa Gus Choi itu meragukan kemurnian langkah KPK dalam memeriksa Cak Imin dalam kasus korupsi yang telah lama terjadi ini. 

Cak Imin sebelumnya dipanggil KPK sebagai saksi atas kasus dugaan korupsi sistem proteksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) tahun 2012. 

Saat itu Cak Imin menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja (Menaker) periode 2009-2014. 

"Jadi pertama, kita tidak mengatakan KPK otomatis ditunggangi, tetapi punya presepsi bahwa kita curiga ini langkah KPK tidak murni hukum," kata Gus Choi, Selasa (5/9/2023) dikutip dari youTube KompasTV

Gus Choi curiga lantaran pemanggilan KPK terhadap Cak Imin itu dilakukan di setelah dideklarasikan sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan. 

Baca juga: Respons PKB soal Anggapan KPK Bermain Politik Dibalik Panggilan ke Cak Imin

"Dan ketika kita punya presepsi itu karena dia memeriksa Cak Imin persis setelah deklarasi." 

"Terus kami yang waras, sehat wal afiat masa mengikuti begitu saja pikirannya dari KPK? tentu ada pikiran yang berbeda, ini ada apa ini, ini betul proses hukum atau ini politik," ucapnya. 

Ia mempertanyakan mengapa KPK baru mengungkap kasus yang sudah lama terjadi ini. 

"Kenapa baru sekarang? KPK penegak hukum atau alat politik? Pimpinan KPK periode sekarang betul-betul tidak bermutu," ungkap Gus Choi.

Gus Choi menilai KPK seolah ingin memperberat jalan pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin di Pilpres 2024 mendatang. 

"KPK ini aneh dan ajaib, setiap ada calon pemimpin yang muncul yang berbeda, ingin selalu dipenggal."

"Sebelumnya Anies yang ingin dipenggal, sekarang giliran Cak Imin," ujar Gus Choi

Ia mencontohkan ketikan Anies sempat menjadi target KPK di kasus dugaan kosrupsi Formula E. 

Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menilai perjodohan Capres Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin adalah efek dari gabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar mendukung Capres Prabowo Subianto.
Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menilai perjodohan Capres Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin adalah efek dari gabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar mendukung Capres Prabowo Subianto. (Instagram @aniesbaswedan)

"Sebelumnya juga terjadi, Anies Baswedan yang urusan Formula E, jelas tidak ada masalah apa-apa, digelar, enggak ada masalah, enggak ada yang salah, prosedur segala macam enggak ada."

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan