Minggu, 21 September 2025

Dugaan Korupsi di BAKTI Kominfo

Eks Dirut BAKTI Kominfo Cuci Uang Korupsi BTS Pakai Nama Kakak, Beli Rumah Rp 6,7 Miliar di Bandung

Eks Dirut BAKTI Kominfo, Anang Achmad Latif disebut-sebut menggunakan nama keluarganya untuk menyamarkan hasil korupsi proyek tower BTS 4G.

Penulis: Ashri Fadilla
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Ashri Fadilla
Yanda Sulastian, Legal PT Bela Parahiyangan Investindo saat bersaksi dalam persidangan kasus korupsi BTS Kominfo dengan terdakwa Anang Latif i Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (21/9/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Direktur Utama BAKTI Kominfo, Anang Achmad Latif disebut-sebut menggunakan nama keluarganya untuk menyamarkan hasil korupsi proyek tower BTS 4G.

Nama keluarga yang digunakannya ialah kakaknya, Tia Mutia Hasna.

Hal itu dilakukannya untuk membeli sejumlah aset.

Satu di antaranya, rumah di Padalarang, Bandung.

"Yang beli rumah namanya Tia Mutia Hasna," ujar Yanda Sulastian, Legal PT Bela Parahiyangan Investindo dalam persidangan Kamis (21/9/2023) di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Rumah seluas 300 meter persegi itu dibeli dengan harga Rp 6,7 miliar.

Baca juga: Jurus Aman Eks Menkominfo Johnny G Plate Terima Rp10 Miliar dari Korupsi Tower BTS Kominfo

Pembayarannya pun telah dilunasi secara cash 9 tahap.

Selama pelunasan, PT Bela Parahiyangan Investindo sebagai developer rumah memperoleh transferan dari rekening berbeda-beda.

"Himawan Santoso ada? Putra Palu Tama? Ada Ibrahim? Ada Nurul Hidayah? Kemudian ada Hadi Setiyadi, Tia Mutia Hasna ada tiga kali dalam satu hari itu. Kemudian Ruslan. Semuanya atas nama pemesanan Tia Mutia Hasna?" tanya Hakim Ketua, Fahzal Hendri kepada Yansa.

"Betul, Yang Mulia," jawab Yansa.

Uang pembelian rumah tersebut kemudian diserahkan kepada tim penyidik Kejaksaan Agung.

Baca juga: Lusa, Aliran Dana Korupsi BTS Kominfo Bakal Diungkap dalam Persidangan Johnny G Plate dkk

Penyerahan uang itu lantaran terindikasi pencucian uang dari korupsi pengadaan tower BTS 4G BAKTI Kominfo.

"Uangnya udah kita serahkan lagi ke pihak Kejaksaan karena diindikasi itu hasil uang korupsi, Yang Mulia, pencucian uang," katanya.

Keterangan Yanda Sulastian ini kemudian menjadi fakta persidangan atas perkara tindak pidana pencucian uang (TPPU) dari korupsi pengadaan tower BTS 4G BAKTI Kominfo atas terdakwa Anang Achmad Latif.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan