Jumat, 15 Agustus 2025

Momen Jokowi dan Ganjar Kompak Tuntun Mega Turuni Tangga, Disebut Semakin Kompak

Ketika turun panggung menuruni anak tangga, tangan Megawati dipegang oleh Ganjar dan disusul oleh Presiden Jokowi.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Bakal Calon Presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo, Ketua Umum PPP Mardiono, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang dan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo saat menghadiri pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-IV PDI Perjuangan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/9/2023). Rakernas ke-IV PDIP ini mengambil tema ‘Kedaulatan Pangan Untuk Kesejahteraan Rakyat’. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

"Jangan pernah gentar diterjang badai. Karena apapun, karena apa badai pasti berlalu," kata Megawati.

"Dan matahari akan selalu terbit di ufuk Timur saudara-saudara sekalian," ujar Megawati.

Dalam pidatonya Megawati juga secara tegas meminta agar politik tata ruang harus memastikan lahan-lahan subur tidak boleh dialihfungsikan. Apalagi, Megawati menyebut dirinya bersama sejumlah ahli dan peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah membuat peta Indonesia untuk tanah yang subur.

"Di tempat ini saya ingin meminta sedikit supaya di dalam peraturannya tanah-tanah subur agar tidak dikonversi Bapak Presiden," tegas Megawati disambut tepuk tangan ribuan kader PDIP yang hadir di lokasi.

Presiden Kelima RI ini pun mengingatkan, bahwa Indonesia merupakan negara kelautan terbesar di dunia. Dimana, koridor pembangunan nasional ke depan harus dimulai dari laut dengan mengedepankan cara pandang geopolitik Bung Karno.

"Koridor strategis ini ditopang oleh perguruan tinggi di setiap wilayah dengan memanfaatkan geostrategis dan geometer integrasi dengan jalur perdagangan dunia," kata Megawati.

Megawati juga menilai, bahwa Alur Laut Kepualauan Indoensia (ALKI) harus menjadi jalur pembangunan koridor strategis dari laut. "Sehingga tidak lagi mengorbankan hutan dan lahan-lahan pertanian di daratan," jelas Megawati.

Sementara itu Presiden Jokowi meminta Bakal Calon Presiden(Bacapres) Ganjar Pranowo untuk merancang program kedaulatan pangan mulai dari sekarang. "Perencanaannya disiapkan sekarang," kata Jokowi.

Sehingga kata Jokowi, begitu dilantik menjadi Presiden nanti, program kedaulatan pangan tersebut dapat langsung segera dijalankan.

"Tadi saya bisik-bisik ke beliau. Pak nanti abis dilantik besoknya langsung masuk kedaulatan pangan. Engga usah lama-lama," kata Jokowi.

Dengan seperti itu kata Presiden kedaulatan pangan dan swasembada pangan dapat segera terwujud. Masalah kedaulatan pangan kata Presiden bukan perkara mudah untuk dihadapi. Selain karena masalah perubahan iklim juga karena tidak stabilnya geopolitik global.

"Ngeri sekali kalau melihat cerita semua negara sekarang mengerem semuanya tidak ekspor pangannya," ujarnya.

Kedaulatan Pangan kata Presiden berkaitan dengan iklim yang kondisinya berubah sekarang ini. Dampak dari perubahan iklim yang terjadi sudah mulai terasa dalam kehidupan sehari-hari.

"Kenaikan suhu bumi, kekeringan dimana-mana, kemarau panjang, sehingga menyebabkan gagal tanam, menyebabkan gagal panen, dan super elnino yang ada di 7 provinis di negara kita juga mempengaruhi pasokan pangan pada rakyat kita Indonesia," katanya.

Selain masalah perubahan iklim, Presiden mengatakan tantangan dalam mewujudkan kedaulatan pangan adalah stabilitas geopolitik. Memanasnya geopolitik global, membuat distribusi sejumlah komoditas pangan terhambat salah satunya gandum.

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan