Ibu dan Anak Tewas di Cinere
Ibu yang Ditemukan Tewas Tinggal Kerangka di Cinere Cenderung Delusif, Sang Anak Introvert
Kepribadian ibu dan anak yang ditemukan tewas tinggal kerangka di Cinere berubah sejak suaminya dan ayah korban meninggal dunia pada 2011 lalu.
Penulis:
Abdi Ryanda Shakti
Editor:
Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) mengungkap kepribadian Grace Arijani Harapan dan David Arianto Wibowo, Ibu dan Anak yang ditemukan tinggal kerangka di rumahnya di Perumahan Bukit Cinere Indah, Cinere, Depok, Jawa Barat.
Ketua Apsifor Nathanael E.J Sumampouw mengatakan kepribadian keduanya berubah semenjak suaminya dan ayah korban meninggal dunia pada 2011 lalu.
"Kedua individu ini tinggal di rumah tersebut sejak tahun 1987 dan ada perubahan dalam relasi interaksi dalam keluarga pasca meninggalnya suami tahun 2011 kurang lebih 11 tahun lalu," kata Nathanael dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (6/10/2023).
Nathanael mengatakan Grace yang merupakan ibu rumah tangga itu memiliki gangguan mental atau keyakinan penuh meski tak sesuai kenyataannya.
"Jadi penuh kecurigaan, ada penuh kecemasan, sulit relasi dengan lingkungan sosialnya, dengan orang lain. Bahkan ada ide-ide atau keyakinan yang salah yang dimilikinya atau kita sebut dengan irasional," ungkapnya.
Sementara itu, David sang anak, mempunyai kepribadian tertutup atau Introvert. Terlebih, David tidak bekerja dan lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah dengan dunia digital.
"Kami juga melihat dan menemukan adanya frustasi dalam kehidupan yang berkembang menjadi depresi dan yang bersangkutan juga menyadari ada masalah isu kesehatan mental dalam keluarganya. Baik dirinya maupun ibunya," jelasnya.
Dipastikan Bunuh Diri
Polda Metro Jaya selesai melakukan penyelidikan terkait penemuan mayat ibu dan anak tinggal tulang di sebuah rumah di kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan dari hasil penyelidikan, pihak kepolisian menyimpulkan tidak ada unsur pidana dalam kasus tersebut.
Baca juga: Penyebab Kematian Ibu dan Anak Tinggal Kerangka di Depok karena Asfiksia
"Kami simpulkan bahwa terhadap peristiwa yang terjadi di Cinere ini bukan merupakan peristiwa pidana disimpulkan bukan merupakan peristiwa pidana," kata Hengki dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (6/10/2023).
Hasil penyelidikan itu didapat dari hasil kolaborasi bersama Puslabfor Polri, Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) dan dua rumah sakit yakni RS Polri dan RSCM.
Hengki memastikan jika dalam kasus kematian ibu dan anak tersebut disebabkan karena bunuh diri.
Baca juga: Polisi: Ibu dan Anak Tewas Tinggal Kerangka di Depok Tiru Cara Bunuh Diri di Jepang
"Sehingga disimpulkan juga di sini bahwa mereka adalah melakukan bunuh diri dengan cara mengurung diri," jelasnya.
Ibu dan Anak Tewas di Cinere
Polisi Beberkan Penyebab Kematian Ibu dan Anak Tinggal Kerangka di Depok Sore Ini |
---|
Tentukan Sebab Kematian, Polisi Gelar Perkara Kasus Mayat Ibu-Anak Tinggal Kerangka di Depok |
---|
Hasil Patologi Anatomi Akan Tentukan Penyebab Kematian Ibu-Anak Tinggal Kerangka di DepokĀ |
---|
Polisi Gelar Olah TKP Ketiga Kasus Penemuan Jasad Ibu dan Anak di Cinere Depok |
---|
Kebiasaan Ibu dan Anak yang Ditemukan Tewas di Depok: Pesan Air Galon Setiap Selasa Pagi |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.