Senin, 29 September 2025

Mertua Bunuh Menantu di Pasuruan: Firasat Sang Ibu, Fitri Berulang Meminta Maaf Setiap Video Call

Fitria Almuniroh dihabisi oleh mertuanya sendiri, Khoiri, saat mengandung bayi 7 bulan di Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Pasuruan.

Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI
Mendiang Fitria Almuniroh Hafidloh (23) semasa hidup. Dia dihabisi oleh mertuanya sendiri, Khoiri, saat mengandung bayi 7 bulan di Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Pasuruan. 

"Ya di hari itu, dia dan suaminya dapat KK sendiri," katanya.

Baca juga: Mertua Bunuh Menantu di Pasuruan, Diduga Ada Permasalahan Utang, Korban Sedang Hamil 7 Bulan

Kemudian, di sela percakapan tersebut, lanjut Nurul Afini, Fitria beberapa kali menyampaikan permohonan maaf yang tak jelas peruntukkan atas kesalahan apa.

"Dia bilang lagi, 'Bu sepurane sing akeh, aku mesti ngerepoti ibu. Jadi dia itu dalam satu bulan ini, setiap kali WA saya selalu bilang, 'Ibu Baik baik saja, aku minta maaf merepoti ibu, saya belum bisa membahagiakan ibu'," terangnya.

Ucapan aneh dari sang anak itu tak hanya disampaikan saat berkomunikasi terakhir pada siang kemarin.

Namun, dalam kurun waktu sebulan, setiap berkomunikasi melalui sambungan telepon WA, sang anak mengatakan hal serupa.

"Firasat ada. Satu bulan sebelumnya, dia minta maaf terus. Terus bolak bolik WA itu saya ditelponi terus," katanya.

"Biasanya kalau di sekolah, saya gak bisa angkat karena kerjaan. Dia bilang mengiranya saya sedang marah (padahal sibuk urusan sekolah)," tambah wanita yang juga menjabat sebagai kepala sekolah sebuah SMP swasta di Kalibokor, Gubeng, Surabaya itu.

Berdasarkan informasi yang diketahui olehnya, Nurul Afini menduga, putrinya dianiaya demikian keji hingga tewas, tak lama, setelah sang anak menutup telepon Vidcall dengannya, sekitar pukul 15.00 WIB.

Namun, ia mengaku memasrahkan semua proses pengusutan hukum kasus tersebut kepada pihak kepolisian Polres Pasuruan.

"Saya video call dari jam 13.00-14.45 hampir jam 3 sore. Aku menduga ya jam itu, setelah kami telpon. Kemudian, kalau kata polisi, diketahui pertama sama suaminya ya jam 4-an atau jam 5-an," tuturnya.

Yang membuatnya sedih tidak hanya kehilangan putrinya, tapi juga calon cucunya.

Anak Pendiam dan Penurut

Nurul Afini mengatakan, Fitria adalah sosok anak yang pendiam dan penurut. Sejak remaja, Fitria tak pernah berperilaku aneh-aneh, bahkan saat memilih jodoh.

Memilih untuk menikahi pria yang usianya beda 8 tahun, Fitria selalu membicarakan soal jodoh ke sang ibu.

"(Fitria) pendiam, nggak neko neko. Kalau soal makan dia pilih pilih, karena dia bisa masak sendiri. Kalau di rumah sebelum nikah dia masakkan kami," akui Nurul Afini.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan