Kamis, 11 September 2025

Kabinet Prabowo Gibran

Gelora Tolak PKS Gabung Pemerintah, Golkar Serahkan Formasi Kabinet ke Prabowo-Gibran

Ketua DPP Partai Golkar Bobby Rizaldi ikut merespons soal penolakan Partai Gelora terhadap PKS yang memberi sinyal mendukung pemerintahan Prabowo.

Penulis: Reza Deni
Tribunnews.com/ Chaerul Umam
Pertemuan elite PKB dan PKS. Ketua DPP Partai Golkar Bobby Rizaldi ikut merespons soal penolakan Partai Gelora terhadap PKS yang memberi sinyal mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar Bobby Rizaldi ikut merespons soal penolakan Partai Gelora terhadap PKS yang memberi sinyal mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

Menurut Bobby, sikap Partai Gelora maupun PKS tersebut mereka hormati.

"Tentu kita menghormati posisi politik parpol-parpol lain di KIM," kata Bobby kepada wartawan, Senin (29/4/2024).

Bobby mengatakan Golkar tak akan mengintervensi sikap Partai Gelora dan PKS.

"Golkar menyerahkan sepenuhnya formasi kabinet kepada presiden terpilih, maupun formulasi bergabungnya parpol-parpol di luar KIM," kata Bobby.

"Kami yakini akan dibicarakan bersama ketua-ketua parpol KIM dalam waktu dekat," tandas dia.

Diketahui, Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfuz Sidik menolak PKS yang hendak bergabung ke pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Mahfuf bicara soal PKS yang selalu memainkan narasi ideologisnya melawan pemerintah, termasuk kepada paslon Prabowo-Gibran.

"Apa kata pendukung fanatiknya? Sepertinya ada pembelahan sikap antara elite PKS dan massa pendukungnya," kata Mahfuz dalam keterangannya, Senin (29/4/2024).

Mahfuz juga mengungkit serangan PKS kepada Prabowo-Gibran yang sangat ideologis dan menyerang sosok Presiden dan Wapres terpilih tersebut.

"Seingat saya selama proses kampanye, di kalangan PKS banyak muncul narasi sangat ideologis dalam menyerang sosok Prabowo-Gibran," kata Mahfuz.

Mahfuz lalu mengingatkan publik dengan narasi yang pernah muncul dari kalangan PKS.

Menurutnya, PKS selama ini kerap memunculkan narasi yang mengadu domba dan membelah masyarakat.

"Ketika pada 2019 Prabowo Subianto memutuskan rekonsiliasi dengan Jokowi, banyak cap sebagai pengkhianat kepada Prabowo Subianto. Umumnya datang dari basis pendukung PKS," tandasnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan