Jumat, 8 Agustus 2025

Kabinet Prabowo Gibran

Gibran Akui Tak Tahu Siapa Orang Toxic yang Dimaksud Luhut, sebut Dirinya Berkawan dengan Semua

Wakil Presiden Terpilih, Gibran Rakabuming Raka memberikan tanggapan soal peringatan dari Luhut Binsar Pandjaitan soal orang toxic di pemerintahan.

Kolase Tribunnews
Foto Wakil Presiden Terpilih, Gibran Rakabuming Raka dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. | Wakil Presiden Terpilih, Gibran Rakabuming Raka memberikan tanggapannya terkait peringatan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Diketahui, sebelumnya Luhut mengingatkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk tidak membawa orang-orang toxic ke dalam pemerintahannya atau kabinetnya nanti. 

Pengamat Singgung 2 Parpol

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhur Binsar Panjaitan mengkhawatirkan ada orang 'toxic' yang bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran lima tahun ke depan.

Luhut mengatakan hal itu saat memberikan sambutan dalam acara Jakarta Futures Forum di Hotel JW Marriot, Jumat (3/5/2024).

Luhut menyarankan Prabowo menghindari "orang toxic" karena dapat mengganggu pemerintah.

"Kepada presiden terpilih, saya katakan jangan membawa orang-orang toxic ke dalam pemerintahan Anda, karena itu akan sangat merugikan kita (Indonesia)," kata Luhut dalam sambutannya.

Baca juga: VIDEO Menteri Luhut Peringatkan Prabowo Tak Bawa Sosok Toxic ke Pemerintahannya dengan Gibran

Pernyataan Luhut itu memantik respon dari berbagai kalangan.

Termasuk oleh Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro.

Agung menilai pernyataan Luhut soal orang toxic jangan dibawa masuk ke kabinet Prabowo-Gibran bisa bermakna penting.

Menurut Agung makna sebenarnya yakni orang-orang yang tak satu visi dan seirama dengan Prabowo sebagai Presiden terpilih.

Baca juga: VIDEO Usai Debat Hilirisasi, Luhut & Cak Imin Kini Ribut soal Toxic di Pemerintahan

"Karena bisa dibayangkan bila seorang menteri memiliki program sendiri tanpa bingkai dari seorang Presiden," kata Agung kepada Tribunnews.com, Senin (6/5/2024).

Menurutnya, kritik Luhut sangat relevan, sebab esensi seorang menteri adalah pembantu presiden.

"Sehingga langgam geraknya mestilah seirama dan sinergis," kata dia.

Dan di titik itulah, Agung menilai makna toxic yang disampaikan Luhut berlaku juga bagi orang-orang di lur Koalisi Indonesia Maju.

Baca juga: Menebak Sosok Toxic yang Dikhawatirkan Luhut Gabung Pemerintahan Prabowo

"Seperti Nasdem dan PKB, yang selama ini intens membawa narasi perubahan mesti mengubah tujuannya untuk senapas dengan narasi keberlanjutan, termasuk soal IKN, Makan Siang dan Susu Gratis, dan program unggulan lain dari pasangan Prabowo-Gibran," ujarnya.

Seperti diketahui, PKB, PKS, dan Nasdem disebut-sebut akan masuk koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Tiga parpol ini sebelumnya bergabung dalam Koalisi Perubahan yang mengusung Anies-Muhaimin di Pilpres 2024.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Hasanudin Aco)(Kompas.com/Fristin Intan Sulistyowati)

Baca berita lainnya terkait Kabinet Prabowo Gibran.

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan