Sabtu, 20 September 2025

Kabinet Prabowo Gibran

Sebut KSP Saat Ini Berbeda dengan Era Moeldoko, Qodari: Bisa Keliling Program-program Prioritas

Perbedaan itu, kata Qodari, terjadi karena adanya perubahan Peraturan Presiden (Perpres) yang menjadi dasar kerja KSP.

Penulis: Igman Ibrahim
Dok. Kantor Staf Kepresidenan
PRABOWO LANTIK QODARI - Presiden Prabowo Subianto melantik Muhammad Qodari sebagai Kepala Staf Kepresidenan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/9/2025). Prosesi pelantikan berlangsung khidmat, ditandai dengan pengucapan sumpah jabatan yang dipandu langsung oleh Presiden. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari menegaskan struktur dan peran KSP di era Presiden Prabowo Subianto berbeda dibanding masa sebelumnya saat dipimpin Moeldoko

Perbedaan itu, kata Qodari, terjadi karena adanya perubahan Peraturan Presiden (Perpres) yang menjadi dasar kerja KSP.

Baca juga: Momen Qodari Sebut Seskab Sebagai Jenderal Teddy saat Sertijab Kepala Staf Kepresidenan

“Saya enggak berani interpretasi memahami istilah zaman Pak Moeldoko ya. Jadi begini kalau dibandingkan pada era sebelumnya, memang sebetulnya perpresnya KSP ini berbeda dalam hal ada satu kedeputian yang sudah tidak ada lagi, yaitu komunikasi politik yang berdiri menjadi organisasi sendiri yang namanya Badan Komunikasi Pemerintah,” ujar Qodari di Kantor KSP, Jakarta, Kamis (18/9/2025).

Menurutnya, banyaknya program baru yang digulirkan pemerintahan Prabowo menuntut KSP bekerja lebih intensif, baik dalam monitoring maupun evaluasi. 

Baca juga: Cerita Qodari saat Serah Terima KSP: Tanpa Pak AM Putranto, Bapak dan Ibu Tidak Ada di Sini

Ia menekankan, KSP memiliki kelebihan karena bisa memantau langsung ke lapangan, tidak sekadar menunggu laporan.

“Program presiden kita ini banyak sekali, banyak yang baru, pendekatannya fundamental. Jadi khusus di KSP, karena punya kelebihan bisa keliling program-program prioritas, kita bukan hanya dari teks tapi juga verifikasi langsung ke lapangan,” katanya.

Qodari mencontohkan, keterlibatan KSP dalam program Sekolah Rakyat tak sebatas menyiapkan Perpres, tetapi juga turun langsung melihat proses renovasi hingga bertemu calon siswa.

Lebih jauh, Qodari menekankan komunikasi publik sebagai aspek penting dari kebijakan. Menurutnya, kebijakan yang baik harus disertai komunikasi yang baik agar masyarakat paham dan mendukung program pemerintah.

“Antara kebijakan dengan komunikasi itu satu kesatuan. Kebijakan publik adalah hulunya, komunikasi adalah hilirnya. Tanpa teman-teman media, hal yang bagus yang dikerjakan pemerintah tidak akan sampai ke masyarakat,” tegasnya.

Diketahui, Moeldoko menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP) sejak 17 Januari 2018 di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Ia menggantikan Teten Masduki dan terus menjabat hingga periode Kabinet Indonesia Maju, yang dimulai pada 23 Oktober 2019.

Baca juga: Harta Kekayaan Qodari Kepala KSP Baru Capai Rp 261 Miliar, Punya 176 Tanah dan Bangunan

Sertijab Qodari dengan AM Putranto

Dalam reshuffle Kabinet Merah Putih Jilid III, M Qodari resmi dilantik menjadi Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (17/9/2025). 

Qodari menggantikan Letjen (Purn) TNI AM Putranto, dan sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala KSP.

Dalam sambutannya, Qodari sempat mengenang masa mudanya saat berkuliah di Universitas Indonesia (UI). 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan