Kabinet Prabowo Gibran
Sebut KSP Saat Ini Berbeda dengan Era Moeldoko, Qodari: Bisa Keliling Program-program Prioritas
Perbedaan itu, kata Qodari, terjadi karena adanya perubahan Peraturan Presiden (Perpres) yang menjadi dasar kerja KSP.
Penulis:
Igman Ibrahim
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari menegaskan struktur dan peran KSP di era Presiden Prabowo Subianto berbeda dibanding masa sebelumnya saat dipimpin Moeldoko.
Perbedaan itu, kata Qodari, terjadi karena adanya perubahan Peraturan Presiden (Perpres) yang menjadi dasar kerja KSP.
Baca juga: Momen Qodari Sebut Seskab Sebagai Jenderal Teddy saat Sertijab Kepala Staf Kepresidenan
“Saya enggak berani interpretasi memahami istilah zaman Pak Moeldoko ya. Jadi begini kalau dibandingkan pada era sebelumnya, memang sebetulnya perpresnya KSP ini berbeda dalam hal ada satu kedeputian yang sudah tidak ada lagi, yaitu komunikasi politik yang berdiri menjadi organisasi sendiri yang namanya Badan Komunikasi Pemerintah,” ujar Qodari di Kantor KSP, Jakarta, Kamis (18/9/2025).
Menurutnya, banyaknya program baru yang digulirkan pemerintahan Prabowo menuntut KSP bekerja lebih intensif, baik dalam monitoring maupun evaluasi.
Baca juga: Cerita Qodari saat Serah Terima KSP: Tanpa Pak AM Putranto, Bapak dan Ibu Tidak Ada di Sini
Ia menekankan, KSP memiliki kelebihan karena bisa memantau langsung ke lapangan, tidak sekadar menunggu laporan.
“Program presiden kita ini banyak sekali, banyak yang baru, pendekatannya fundamental. Jadi khusus di KSP, karena punya kelebihan bisa keliling program-program prioritas, kita bukan hanya dari teks tapi juga verifikasi langsung ke lapangan,” katanya.
Qodari mencontohkan, keterlibatan KSP dalam program Sekolah Rakyat tak sebatas menyiapkan Perpres, tetapi juga turun langsung melihat proses renovasi hingga bertemu calon siswa.
Lebih jauh, Qodari menekankan komunikasi publik sebagai aspek penting dari kebijakan. Menurutnya, kebijakan yang baik harus disertai komunikasi yang baik agar masyarakat paham dan mendukung program pemerintah.
“Antara kebijakan dengan komunikasi itu satu kesatuan. Kebijakan publik adalah hulunya, komunikasi adalah hilirnya. Tanpa teman-teman media, hal yang bagus yang dikerjakan pemerintah tidak akan sampai ke masyarakat,” tegasnya.
Diketahui, Moeldoko menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP) sejak 17 Januari 2018 di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Ia menggantikan Teten Masduki dan terus menjabat hingga periode Kabinet Indonesia Maju, yang dimulai pada 23 Oktober 2019.
Baca juga: Harta Kekayaan Qodari Kepala KSP Baru Capai Rp 261 Miliar, Punya 176 Tanah dan Bangunan
Sertijab Qodari dengan AM Putranto
Dalam reshuffle Kabinet Merah Putih Jilid III, M Qodari resmi dilantik menjadi Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (17/9/2025).
Qodari menggantikan Letjen (Purn) TNI AM Putranto, dan sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala KSP.
Dalam sambutannya, Qodari sempat mengenang masa mudanya saat berkuliah di Universitas Indonesia (UI).
Kabinet Prabowo Gibran
'Gerindranisasi' Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto |
---|
Djamari Chaniago Gabung, Ada Berapa Menteri hingga Kepala Lembaga Berlatar Belakang TNI di Kabinet? |
---|
Belum Genap Setahun Menjabat, Prabowo 3 Kali Reshuffle Kabinet, Ini Daftar Menteri yang Diganti |
---|
Mensesneg Jelaskan Digantinya Nama PCO Menjadi Badan Komunikasi Pemerintah |
---|
Profil Komjen Pol Purn. Ahmad Dofiri yang Kabarnya akan Dianugerahi Gelar Jenderal Kehormatan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.