Senin, 29 September 2025

Kecelakaan Maut di Subang

Obrolan dan Pesan Terakhir Guru-Siswa SMK Lingga Kencana, Korban Tewas Kecelakaan Bus di Subang

Pihak keluarga mengungkapkan pesan terakhir Suprayogi, guru SMK Lingga Kencana yang jadi korban kecelakaan bus di Subang, pada Sabtu (11/5/2

Tribunnews.com/Igman Ibrahim
Rumah duka Mahesya Putra, siswa SMK Lingga Kencana yang menjadi korban kecelakaan maut di Jalan Subang, Ciater, mulai dipadati sejumlah warga. Foto ibunda Mahesya, Rosdiana dan adik korban. 

"Saya pergi ke Subang bersama mobil keluarga. Di sana saya baru tahu Desi jadi korban meninggal," ucapnya.

Rumah korban kecelakaan bernama Mahesya Putra di Jalan Parungbingung, Kecamatan Pancoranmas, Depok, Jawa Barat ramai pelayat Minggu (12/5/2024) pagi.
Rumah korban kecelakaan bernama Mahesya Putra di Jalan Parungbingung, Kecamatan Pancoranmas, Depok, Jawa Barat ramai pelayat Minggu (12/5/2024) pagi. (Wartakotalive.com/Miftahul Munir)

Cerita Rosdiana saat Pertemuan Terakhir dengan Sang Anak

Duka mendalam juga dialami Ibu Kandung Mahesya, Rosdiana.

Rosdiana harus kehilangan sosok anaknya yang dinilai baik dan mudah bergaul dengan siapa pun di lingkungan sekitar.

Rumah Mahesya Putra (18) menjadi korban kecelakaan bus maut di Ciater, Subang, di Jalan Parungbingung, Kecamatan Pancoranmas, Depok, Jawa Barat.

Mahaesya merupakan anak paling besar dan bakal menjadi tulang punggung keluarga jika sudah bekerja nanti.

"Dia bilang kalau sudah lulus mau kuliah, mau kerja mau bahagiakan keluarganya," katanya, Minggu, dilansir TribunnewsDepok.com.

Baca juga: Polri Tunggu Hasil Olah TKP untuk Pastikan Penyebab Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Subang

Tak Ada Gelagat Aneh

Lebih lanjut, Rosdiana mengungkapkan, sebelum berangkat acara perpisahan sekolah di Bandung tidak ada gelagat yang mencurigakan.

Mahesya juga tidak menitipkan pesan apapun kepada ibunya.

"Cuma saya bilang ke dia, enggak bisa ngasih ongkos banyak, dia bilang cukup ga ya bu, dia mau belikan oleh-oleh buat adiknya," tegasnya.

"Dia itu orangnya semangat buat kejar cita-citanya, enggak neko-neko anaknya. Enggak minta apa-apa. Apa adanya saja," lanjutnya.

Diketahui, kecelakaan Bus Trans Putera Fajar bernomor polisi AD 7524 OG, melibatkan mobil Daihatsu Feroza D 1455 VCD, serta 3 motor, terjadi pada Sabtu (11/4/2024).

Sebanyak 11 orang menjadi korban jiwa dalam insiden ini.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham Abast, mengatakan Bus Trans Putera Fajar saat itu sedang melaju dari arah selatan menuju utara.

Setibanya di lokasi dengan medan jalan menurun, bus dilaporkan oleng ke kanan.

Kemudian, bus itu menabrak mobil Daihatsu Feroza D 1455 VCD serta sejumlah motor di lokasi kejadian.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan