Saksi Kasus Korupsi SYL Disebut Mendapat Banyak Tekanan, LPSK Beri Pendampingan Psikologis

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) memberikan beberapa bentuk perlindungan kepada saksi dalam perkara dugaan korupsi yang menyeret terdakwa eks Menteri Pertanian RI (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Kata Wakil Ketua LPSK Susilaningtias, sejauh ini sudah ada empat saksi dari perkara tersebut yang mendapat perlidungan LPSK.

Seluruhnya, kata dia, merupakan orang-orang yang melekat dengan SYL.

Adapun perlindungan yang diberikan LPSK berupa perlindungan fisik meliputi pendampingan di persidangan.

"Kami berikan perlindungan berupa perlindungan fisik, ini saat pendampingan di persidangan juga ya," kata Susi saat jumpa pers di Kantor LPSK, Jakarta Timur, Kamis (16/5/2024).

Tak hanya itu, Susi juga menyatakan, LPSK turut memberikan pemenuhan kebutuhan prosedural pendampingan untuk para saksi.

Baca juga: Direktur Maktour Travel Dkk Tak Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus TPPU Eks Mentan SYL

Lebih lanjut, LPSK juga turut memberikan rehabilitasi psikologis kepada beberapa saksi yang memenuhi asesmen perlindungan tersebut.

Pasalnya, Susi menyebut sebagian dari empat saksi, mendapatkan tekanan.

Hanya saja, dia tidak membeberkan kondisi tekanan yang dialami para saksi yang dimaksud.

"Pemenuhan hak prosedural kami (turut) mendampingi mereka, kemudian ada rehabilitasi psikologis karena ada beberapa dari mereka yang membutuhkan bantuan konsen psikologis karena banyak tekanan dan sebagainya," kata Susi.

Baca juga: 4 Saksi Kasus Korupsi SYL Dapat Perlindungan LPSK, Keempatnya Nempel Bos NasDem Sehari-hari

Susi pun membeberkan peran dan pekerjaan dari keempat saksi yang diberikan perlindungan LPSK.

Keseluruhannya merupakan orang yang melekat kepada SYL, dan bekerja untuk kebutuhan sehari-hari politikus Partai NasDem tersebut.

"Ini semua yang melekat dengan pak SYL gitu jadi bukan dari stafnya ya, jadi misalnya ada drivernya ada yang salah satu kan sudah banyak yang paham ya, misalnya yang mengurusi kerumahtanggaan seperti itu, jadi yang melekat dengan pak SYL sehari-harinya," kata dia.

Terkait dengan identitas dari keempatnya, Susi tidak membeberkan secara detail. Dirinya hanya menjabarkan insial nama.

"Mohon maaf tapi kami bisa sebutkan inisial nya, PH, H, UN, M," tandas Susi.