Rabu, 3 September 2025

Idul Adha 2024

Dirut hingga Komut Pertamina Cek ke Lapangan, Stok BBM dan LPG 3 Kg Idul Adha Dipastikan Aman

Pada kunjungan ke PIEDCC, Nicke memantau operasional Pertamina, mulai dari kelancaran produksi hulu, kehandalan kilang Pertamina, hingga pasokan dan

|
Istimewa
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati melakukan sidak ke SPPBE di Pendungan Denpasar Bali untuk memonitor pasokan LPG Subsidi 3 Kg di wilayah Bali. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak PT Pertamina (Persero) memastikan stok atau ketersedian hingga distribusi BBM dan LPG 3 Kilogram di Indonesia aman selama libur Idul Adha 2024.

Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati usai meninjau Pertamina Integrated Enterprise Data and Center Command (PIEDCC) di Graha Pertamina dan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara pada Minggu (16/6/2024).

Dalam pengecekan itu, Nikce Widyawati didampingi Senior Vice President (SVP) Integrated Enterprise Data and Command Center Ignatius Sigit Pratopo, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan.

"Kami pastikan stok BBM dan LPG selama libur Idul Adha aman," kata Nikce dalam keterangannya.

Menurut dia, masyarakat bisa mendapatkan BBM dan LPG itu.

"Bisa didapatkan masyarakat,” ujarnya.

Baca juga: Garuda Indonesia Group Angkut 73 Ribu Penumpang di Puncak Libur Idul Adha

Pada kunjungan ke PIEDCC, Nicke memantau operasional Pertamina, mulai dari kelancaran produksi hulu, kehandalan kilang Pertamina, hingga pasokan dan arus distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan liquified petroleum gas (LPG) di seluruh Indonesia.

Pemantauan dilakukan melalui digitalisasi teknologi dan pusat data secara realtime.

Nicke mengatakan, berdasarkan pemantauan, stok BBM dan LPG di masing-masing wilayah pemasaran Pertamina dalam kondisi aman.

“Insya Allah, semuanya bisa kami kelola dengan baik. Jadi, masyarakat bisa melakukan perayaan Idul Adha dengan tenang, baik saat memasak dengan LPMP maupun melakukan perjalanan,” kata Nicke.

Dari kunjungan ke TBBM Plumpang, Simon Aloysius Mantiri selaku Komut PT Pertamina menekankan, pentingnya kunjungan ke sarfas Pertamina dalam menjaga ketersediaan energi selama libur panjang Idul Adha.

Baca juga: Pak Jokowi, Terjadi Kelangkaan BBM Jenis Solar di Banten, Sopir Truk: Sudah Hampir Seminggu

Pertamina berkomitmen menjaga ketersediaan energi bagi masyarakat. Terlebih, Terminal Jakarta sangat penting untuk pendistribusian energi nasional. Pertamina memastikan stok BBM dan LPG aman untuk menghadapi lonjakan permintaan selama Idul Adha.

“Kami mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh tim Pertamina yang telah memastikan kesiapan stok dan penyaluran energi pada momen Idul Adha,” kata Simon.

Sementara itu, Riva Siahaan menjelaskan, pihaknya menambah penyaluran LPG 3kg sebanyak 11,4 juta tabung dan Solar sebanyak 5 persen diatas kebutuhan rata-rata normal.

“Penambahan penyaluran telah dilakukan bertahap selama masa Idul Adha. Dan stok BBM nasional rata-rata selama 20 hari dan LPG rata-rata 17 hari. Masyarakat tidak perlu khawatir,” kata Riva.

Beli LPG 3 Kg Wajib Tunjukkan KTP

PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga menyampaikan, pembelian elpiji 3 kilogram mulai 1 Juni 2024 wajib menggunakan KTP untuk memastikan pemberian subsidi yang tepat sasaran.

“Kami laporkan bahwa per tanggal 1 Juni nantinya, pada saat akan melakukan pembelian elpiji 3 kg, itu nanti akan dipersyaratkan untuk menggunakan KTP,” ujar Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa (28/5/2024).

Pembeli LPG 3 Kilogram wajib menyertakan KTP
Pembeli LPG 3 Kilogram wajib menyertakan KTP

Riva mengatakan bahwa seluruh agen distribusi telah melakukan pendataan terhadap konsumen yang melakukan pembelian dan mencatat dalam aplikasi atau sebuah sistem yang disebut Merchant Application atau MAP.

Sebanyak 253.365 pangkalan aktif menyalurkan elpiji 3 kg pada April 2024.

Dari keseluruhan pangkalan tersebut, sebesar 98,8 persen telah melakukan pencatatan minimal satu kali pada Maret 2024.

“Update data ini adalah update data per 30 April 2024 dan ini masih bergerak di dalam penyelesaian untuk pencatatan setiap transaksinya,” kata Riva.

Baca juga: Rupiah Tembus Rp16.300 Per Dolar AS, Gubernur BI Masih Sebut Stabil

Sebanyak 221.615 pangkalan atau 88 persen pangkalan, kata dia, telah melakukan pencatatan transaksi sebesar 100 persen realisasi penyaluran pada Maret 2024.

“Secara juta tabung, itu sampai 30 April, 98 persen transaksi itu sudah dicatatkan ke dalam merchant application,” ucap dia.

Dampak daripada pencatatan ini, lanjut Riva, sudah ada 41,8 juta NIK yang mendaftar di subsidi tepat elpiji, di mana 85,9 persen pendaftarnya, atau sekitar 35,9 juta NIK berasal dari sektor rumah tangga.

Lebih lanjut terdapat sektor usaha mikro sebanyak 5,8 juta NIK, diikuti pengecer sebanyak 70.300 NIK, nelayan sasaran sebanyak 29.600 NIK, dan petani sasaran sebanyak 12.800 NIK.

Riva menjelaskan, jumlah konsumen rumah tangga dan usaha mikro yang melakukan transaksi masih terus bertambah selama periode Januari–April 2024.

“Untuk sektor petani sasaran dan nelayan sasaran, itu cukup stagnan,” kata Riva. (Tribunnews/Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan