Sabtu, 16 Agustus 2025

Calon Dokter Spesialis Meninggal

Polisi Dalami Buku Harian Dokter Aulia Mahasiswi PPDS Anestesi Undip, Berisi Curhatan Berat Kuliah

Polisi dalami buku harian dokter muda mahasiswi PPDS Anestesi Undip, Aulia Risma Lestari yang ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya.

Penulis: Rifqah
Handout/Tribun Jateng
Dokter Program Pendidikan Spesialis (PPDS) Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip), Aulia Risma Lestari (30), ditemukan tewas diduga bunuh diri di kamar kos kawasan Lempongsari, Gajahmungkur, Semarang, Jawa Tengah - Polisi dalami buku harian dokter muda mahasiswi PPDS Anestesi Undip, Aulia Risma Lestari yang ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya. 

Selain mendalami buku harian Aulia, polisi menyelidiki sejumlah bukti lainnya, yakni obat-obatan dan rekaman CCTV, serta menyelaraskan keterangan para saksi.

Andika mengatakan, di tubuh Aulia juga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Di kamar korban ditemukan obat keras (jenis Roculax).

"Tubuh korban tak ada tanda-tanda kekerasan hanya ada luka suntik. Di sampingnya, ditemukan satu ampul (botol obat) sudah habis dan satu ampul masih sisa," terangnya.

Menurutnya, dosis obat keras yang masuk ke tubuh korban diduga sekira 3 sentimeter kubik (CC) atau mililiter (mL).

"Itu masih dugaan, nanti dokter forensik yang periksa secara persis total obat yang masuk ke tubuh korban. Diduga korban meninggal dunia karena obat itu," ungkapnya.

Hasil Visum Korban

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, membeberkan hasil visum korban.

Berdasarkan hasil visum itu, Aulia disebutkan meninggal dunia akibat mati lemas.

Irwan mengatakan, Aulia belum tentu mengakhiri hidup, melainkan bisa saja karena kelalaiannya sendiri.

"Soal bunuh diri, belum tentu juga karena bisa juga karena lalai diri sendiri menyuntikkan obat nyeri melebihi aturan. Namun, masih kita dalami," jelas Irwan, Jumat (16/8/2024), dikutip dari TribunJateng.com.

Adapun, dari pihak keluarga juga tidak meminta dilakukan autopsi karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Sementara, terkait isu bullying atau perundungan, Irwan mengatakan, sampai saat ini belum mendapat petunjuk ke arah itu, dari saksi maupun bukti.

“Sampai saat ini belum ada ke arah itu. Butuh saksi dan alat bukti. Kalau memang ada bully-an dan perundungan pasti akan langsung kita proses hukum," sambungnya.

Rektor Undip Bantah Kematian Aulia karena Perundungan

Sebelumnya, lewat keterangan tertulis, Rektor Undip Semarang, Suharmono, membantah kematian korban akibat terjadinya perundungan.

Suharmono mengatakan Aulia memiliki gangguan kesehatan, sehingga memengaruhi proses belajarnya itu.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan