TNI Siap Terjunkan 20 Ribu Pasukan ke Gaza, Tinggal Menunggu Mandat PBB
Saat ini kondisi di Gaza, Palestina, sangat memprihatinkan. Kesehatan warga Gaza memburuk, banyak yang kelaparan.
Ringkasan Berita:
- Gaza, Palestina, dalam kondisi darurat, banyak yang sakit dan kelaparan
- TNI bakal turunkan pasukan ke Gaza, bangun fasilitas rumah sakit lapangan dan jalankan misi perdamaian
- Titik berat kualifikasi pasukan yang disiapkan untuk dikirim adalah di bidang kesehatan dan konstruksi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Markas Besar TNI mengungkap persiapan yang dilakukan untuk rencana pengiriman pasukan pemeliharaan perdamaian ke Gaza.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen (Mar) Freddy Ardianzah menjelaskan untuk misi tersebut TNI menyiapkan peralatan sesuai standar operasi kemanusiaan dan peacekeeping.
"Seperti fasilitas rumah sakit lapangan, peralatan medis emergensi, ambulans, perlengkapan air bersih dan sanitasi, serta kemampuan konstruksi zeni termasuk alat berat dan sarana rekonstruksi," kata Freddy saat dihubungi Jumat (14/11/2025) malam.
Baca juga: Prabowo: “Saya Memiliki Ikatan Emosional dengan Yordania”
"Jenis dan jumlahnya akan disesuaikan kembali setelah mandat PBB dan kebutuhan lapangan ditetapkan," kata dia.
Selain itu, kata Freddy, TNI menyiapkan kapabilitas inti kesehatan dan zeni konstruksi yang memang dibina untuk operasi kemanusiaan dan perdamaian.
Sedangkan penunjukan nama batalyon tertentu masih menunggu mandat resmi PBB, keputusan pemerintah, serta struktur misi yang akan ditetapkan Dewan Keamanan PBB.
"Saat ini yang disiapkan adalah paket kemampuan dan kapabilitas, bukan satuan spesifik," lanjutnya.
Ia menjelaskan angka 20 ribu pasukan adalah kapasitas kekuatan TNI yang telah disiapkan dalam kerangka dukungan perdamaian dan kemanusiaan.
Jumlah tersebut sebagaimana yang diungkap Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin usai bertemu dengan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Yordania Mayor Jenderal Pilot Yousef Ahmed Al-Hunaiti di kantor Kementerian Pertahanan Jakarta pada Jumat (14/11/2025)
Personel tersebut, kata Freddy, berasal dari satuan yang rutin menjalani pembinaan OMSP dan misi PBB, sehingga kemampuan dasar, interoperabilitas, kesiapsiagaan logistik, dan operasi di berbagai medan sudah terbentuk.
"Untuk latihan khusus, TNI tetap menunggu mandat final, namun secara prinsip pasukan siap melaksanakan keputusan pemerintah secara profesional, proporsional, dan sesuai legal standing nasional dan internasional," pungkasnya.
Tunggu Hasil Pembicaraan Presiden dengan Raja Yordania
Usai bertemu Jenderal Yousef, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjafrie juga menjelaskan penyiapan pasukan itu sesuai dengan arahan dari Presiden Prabowo Subianto terkait rencana misi pemeliharaan perdamaian di Gaza.
Sjafrie menjelaskan titik berat kualifikasi pasukan yang disiapkan untuk dikirim adalah di bidang kesehatan dan konstruksi.
"Presiden Prabowo menyiapkan pasukan cukup besar karena sebagaimana teman-teman tahu bahwa kita sedang menyiapkan juga pembangunan kekuatan kita di Indonesia juga sedang kita tingkatkan. Jadi, pemikiran beliau kita maksimalkan 20.000 prajurit kita siapkan, tetapi kualifikasinya kepada kesehatan dan juga konstruksi," ucapnya.
| Menlu Pastikan Tidak Ada Pengiriman Pasukan RI ke Gaza Tanpa Koordinasi dengan Negara Sekitar |
|
|---|
| Polemik Panjang TNI-Pemkot Magelang soal Sengketa Gedung Akhirnya Rampung, Masalah Menahun |
|
|---|
| Profil Letjen TNI Bobby Rinal Makmun, Anak Eks Kepala Babek ABRI yang Kini Jabat Asops Panglima TNI |
|
|---|
| HUT Korps Marinir Diperingati Tanggal 15 November, Simak Sejarah dan Kumpulan Ucapannya Tahun 2025 |
|
|---|
| Menhan dan Jenderal Yordania Akan Bertukar Informasi Intelijen soal Situasi Gaza |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.