Publik Diajak Kawal Isu Pengelolaan Lingkungan dan Sumber Daya Alam di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Dalam kegiatan bedah buku Galang Kemajuan dan Keberlanjutan/GK berkolaborasi dengan Perkumpulan Profesional Lingkungan dan Mangrove Foundation.
Penulis:
Chaerul Umam
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Galang Keberlanjutan atau biasa dikenal dengan Relawan GK, menggelar bedah buku dengan tema "Menyongsong Pemimpin Bangsa Peduli Lingkungan" yang berlangsung di Kawasan Mega Kuningan Jakarta, Selasa (20/8/2024).
Dalam kegiatan bedah buku Galang Kemajuan dan Keberlanjutan/GK berkolaborasi dengan Perkumpulan Profesional Lingkungan dan Mangrove Foundation.
Ketua Galang Kemajuan dan Keberlanjutan Kelik Wirawan Wahyu menyebut, bedah buku ini diselenggarakan sejalan dengan visi misi dan agenda Galang Kemajuan dan Keberlanjutan.
"Saya kira buku Probowo Gibran memberikan perspektif lain dari pemimpin baru Indonesia 2024-2029, khususnya di isu pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam," kata dia.
Pembicara utama Tasdiyanto merupakan Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Sumberdaya Alam KLHK memberikan pandangan terkait buku yang telah ditulis beberapa tahun silam tentang pandangan Prabowo tentang sumber daya alam dan lingkungan.
Buku ini mencoba menangkap berbagai pemikiran Prabowo Subianto, seorang tokoh pemimpin yang memiliki pandangan terhadap pengelolaan sumber daya alam di Indonesia.
“Kita sering mendengar diksi 'bocor-bocor' dari Pak Prabowo dan saya kira beliau paham betul bagaimana seharusnya mengelola sumberdaya alam agar memberi kebermanfaatan bagi rakyat Indonesia," ucapnya.
Tasdiyanto yang juga mantan Sekjen Komnas HAM RI, menegaskan bahwa bedah buku ini, adalah bagian dari rangkaian kegiatan yang diselenggarakan di berbagai daerah seperti kampus dan kelompok masyarakat.
"Intinya kita mau mengajak publik untuk konsern mengawal agenda lingkungan pada pemerintahan baru nanti," ujarnya.
Pembicara lain, Irhash Ahmady Penulis Buku Mas Gibran dan Kepedulian Lingkungan menyebut bahwa buku ini menceritakan perjalanan hidup dan karir putra sulung Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka yang memulai dari bisnis, menjadi
walikota Solo dan juga menjadi wakil presiden terpilih 2024-2029.
Secara politik memang diuntungkan karena posisi sang ayah yang menjadi presiden RI.
Namun sesungguhnya banyak kisah sukses yang menjadi latar mengapa Gibran layak menjadi Wakil Presiden.
“Pemahaman Lingkungan Mas Gibran cukup mumpuni, karena sebagai mantan Wali Kota paham betul problem kota pasti pengelolaan sampah kota, dan beliau mampu mewujudkan Solo sebagai kota bebas sampah dan menjadi role model dalam pengelolaan sampah," ujarnya.
Sementara itu, Irhash Ahmady yang juga aktivis lingkungan ini menambahkan bahwa hal yang paling mengagetkan adalah gagasan Gibran tentang persoalan iklim.
“Dalam debat Cawapres lalu, dua diksi yang beliau munculkan yakni Greenflation, Carbone Capture and Storage mampu menghiasi diskursus public. Sebuah pandangan cerdas tentang adaptasi dan mitigasi perubahan iklim," katanya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Prabowo Kaget Banyak Menterinya Lulusan ITB, Ini Daftar Anggota Kabinet Alumni Kampus Ganesha |
![]() |
---|
Kunci Gitar Mimpi Yang Pulang - Iklim, Chord: Sumpah yang Mana, yang Dapat Merebut Seri |
![]() |
---|
Hadapi Krisis Iklim, Ahli: Konsep Blue Food Bakal Hasilkan Pangan Bebas Emisi |
![]() |
---|
Krisis Iklim Makin Nyata, Pimpinan MPR Berharap Ada Badan Ekonomi Karbon |
![]() |
---|
Dr Arimansyah: Masih Ada Kesenjangan dalam Pelindungan Merek Non-Use di Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.