Konflik Palestina Vs Israel
Ternyata Israel Sudah Terima 50.000 Ton Bantuan Militer dari AS, Tapi Belum Menang Lawan Hamas
Israel rupanya telah menerima 50.000 ton peralatan militer bantuan dari sekutunya, Amerika Serikat (AS), tapi belum bisa menang lawan Hamas di Gaza.
Penulis:
garudea prabawati
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) rupanya telah memberikan bantuan peralatan militer ke Israel capai puluhan ribu ton.
Tepatnya Israel telah menerima 50.000 ton peralatan militer dari AS.
50.000 ton peralatan militer itu dikirim melalui 500 penerbangan dan 107 pengiriman laut.
Dalam sebuah laporan Israel telah menerima pesawat militer AS yang ke-500 sejak dimulainya perang genosida di Jalur Gaza Oktober lalu 2023, kata Kementerian Pertahanan Israel.
“Pesawat ke-500 dalam operasi pengangkutan udara gabungan yang dilakukan oleh Direktorat Produksi dan Pengadaan (DOPP) di Kementerian Pertahanan Israel dan IDF telah mendarat di Israel sebagai bagian dari upaya logistik skala besar yang dimulai dengan pecahnya wabah baru-baru ini. perang,” kata Kementerian Pertahanan Israel, mengutip Palestine Chronicle, Rabu (28/8/2024).
Diketahui peralatan yang dibeli dan diangkut termasuk kendaraan lapis baja, amunisi, alat pelindung diri, dan peralatan medis.
Menurut Kementerian Pertahanan Israel peralatan itu sangat penting untuk mempertahankan kemampuan operasional IDF selama perang yang sedang berlangsung.
Tak hanya itu, sejak dimulainya serangan militer di Gaza, AS telah memberikan dukungan diplomatik, intelijen, dan militer yang kuat kepada sekutunya, Israel.
Namun walaupun Israel telah diberikan puluhan ribun ton bantuan peralatan militer oleh AS, hingga saat ini zionis Israel belum mampu mengalahkan kekuatan Hamas di Gaza, juga pejuang-pejuang pendukung kemerdekaan Palestina lainnya.
Termasuk pada laporan sebelumnya, surat kabar Israel Yedioth Ahronoth mengungkapkan terdapat puluhan ribu tentara Israel (IDF) tewas dan terluka selama perang di Gaza.
Laporan yang diterbitkan Minggu (4/8/2024) ini menyebutkan jumlah tentara yang tewas ini tidak kurang dari 10.000 tentara.
Baca juga: Rabi Israel Ingin Hancurkan Masjid Al-Aqsa lalu Tuding Iran Pelakunya: Provokasi Konflik Arab-Iran
Tercatat, puluhan ribu IDF itu terbunuh hingga terluka selama berbulan-bulan pertempuran di Jalur Gaza, bahkan dinyatakan hilang.
Surat kabar itu juga mengungkap sekitar 1.000 tentara kini jadi korban yang menderita fisik dan mental.
Hal itu juga telah tercatat di departemen rehabilitasi Kementerian Keamanan Israel.
Mengutip Palestine Chronicle, Knesset maupun Pemerintah Israel telah terus maju dengan reformulasi dan pengesahan undang-undang untuk memperpanjang wajib militer IDF.
Hak ini dilakukan juga untuk menghindari para pasukan yang meninggalkan tugas IDF karena dalam keadaan frustrasi dan ketidakpastian yang signifikan.
Sementara menurut data resmi Israel, yang tunduk pada sensor militer, lebih dari 690 perwira dan tentara Israel telah terbunuh sejak 7 Oktober 2023.
Namun, ada tuduhan internal, IDF menyembunyikan jumlah (para korban) sebenarnya kerugiannya, yang diyakini jauh lebih tinggi.
Juli 2024 lalu, Saluran 12 Israel mengungkapkan bahwa 20.000 tentara pendudukan telah terluka di Gaza sejak 7 Oktober.
Dengan 8.298 tentara pendudukan Israel diklasifikasikan sebagai cacat.
Baca juga: Pejabat AS dan Israel Prediksi Serangan Balasan Iran akan Diluncurkan Paling Cepat Hari Senin
Pada tanggal 12 Juli 2024, kabinet Israel menyetujui keputusan untuk memperpanjang wajib militer menjadi tiga tahun karena kekurangan personel.
Keputusan ini akan disampaikan kepada pemerintah untuk disetujui dan kemudian dibawa ke Knesset (parlemen) untuk diundangkan.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.