Jumat, 5 September 2025

Polemik Akun Fufufafa

Akun Fufufafa Viral, Dinilai Sebuah Upaya Merenggangkan Hubungan Prabowo dengan Jokowi dan Gibran

Prabowo bukan tipe pemimpin kuping tipis yang gampang dihasut melalui rumor yang telah menjadi jejak sejarah.

HO
Komandan Relawan TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024, Haris Rusly Moti. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komandan Relawan TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024, Haris Rusly Moti, menyatakan upaya membenturkan Prabowo dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gibran lewat berbagai rumor politik di masa lalu kandas.

Ia mencontohkan, salah satu upaya itu dilakukan lewat peristiwa viral akun Kaskus fufufafa.

"Menurut saya rumor politik yang beredar mengeksloitasi cerita kampanye di masa yang lampau, seperti akun fufufafa sengaja diviralkan untuk tujuan merenggangkan hubungan baik presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Presiden Jokowi dan Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka," kata Haris dalam keterangannya pada Kamis (12/9/2024).

Demikian juga rumor terkait Apel Akbar Pasukan Berani Mati Jokowi, dia bilang, hal itu juga muncul dari klaster pelaku yang merupakan residu dari Pilpres 2024.

Baca juga: Tak Dihiraukan Prabowo, Gerindra Belum Berencana Lapor Pemilik Akun Kaskus Fufufafa

Menurutnya, hal itu merupakan intrik politik yang tidak terlalu canggih dan terlalu gampang dibaca arahnya.

"Saya cukup yakin upaya adu domba yang dilakukan dengan menebar rumor dan intrik halus seperti itu Insya Allah menuai hasil tangan hampa, gagal," tuturnya.

Pun begitu dengan isu matahari kembar dalam pemerintahan yang membentuk dan mengarahkan persepsi seakan ada dua matahari yang bersaing dalam pemerintahan usai 20 Oktober 2024, yaitu matahari Prabowo versus matahari Jokowi.

Menurut eksponen gerakan mahasiswa 1998 Yogyakarta itu, isu matahari kembar sangat tidak masuk akal, karena Indonesia menganut sistem presidensial yang menempatkan presiden sebagai sentral kekuasaan, di mana presiden mempunyai dwi fungsi sebagai kepala negara sekaligus fungsi sebagai kepala pemerintahan.

"Baik Pak Prabowo maupun mas Gibran menilai rumor seperti ini sebagai hiburan yang tidak perlu disekapi serius. Pak Prabowo sendiri adalah seorang pemimpin yang berjiwa besar yang tidak gampang dihasut dan diadu domba dengan rumor dan intrik," ucpanya.

Dalam berbagai kesempatan, Haris bilang, Prabowo selalu mengimbau seluruh relawan, pendukung, dan pemilih Prabowo-Gibran untuk senantiasa berlapang dada dan berjiwa besar dalam menghadapi setiap dinamika politik, agar tidak gampang dihasut dan diadu domba.

Dia berkata, Prabowo bukan tipe pemimpin kuping tipis yang gampang dihasut melalui rumor yang telah menjadi jejak sejarah.

"Jika kita mengubek-ubek jejak digital di masa lalu, maka tidak ada yang sempurna di masa lampau," ujarnya.

"Saya mencoba menerawang tujuan besar dari para pelaku rumor dan intrik politik tersebut, menurut saya tujuan utamanya untuk melemahkan konsolidasi pemerintahan Prabowo-Gibran di bulan bulan awal pemerintahan pasca 20 Oktober 2024," imbuhnya.

Haris menyampaikan, bila upaya merenggangkan hubungan Prabowo dengan Jokowi dan Gibran tercapai maka diharapkan pemerintahan yang baru seumur jagung itu akan alami puso, punah atau kerdil sebelum berkembang.

Menurutnya, para pengemban rumor dan intrik politik tersebut mendaur ulang teknik di masa lampau untuk memecah hubungan baik antara Presiden dengan Wapres untuk tujuan akhir menjatuhkan pemerintahan.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan