Sabtu, 13 September 2025

Kabinet Prabowo Gibran

Mengenal Aktivis 98 dalam Kabinet Prabowo: Ada Sosok Fahri Hamzah, Budiman hingga Agus Jabo

Mereka yang dulunya melawan, kini berkesempatan membangun Indonesia bersama Prabowo. Berikut daftarnya.

Kolase Tribunnews
Fahri Hamzah, Agus Jabo, dan Budiman Sudjatmiko. Mantan aktivis 98 yang kini bergabung di pemerintahan Prabowo. 

Nezar Patria: Suara di Kominfo

Apa yang membuat Nezar Patria menonjol? Saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Kominfo di era Jokowi, Nezar adalah salah satu aktivis '98 yang dikenal sebagai Sekretaris Jenderal Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID).

Ia pernah diculik pada masa Orde Baru, dan kini terlibat sebagai relawan dalam Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan.

Mugiyanto Sipin: Korban Penculikan

Siapa Mugiyanto Sipin? Sebagai Tenaga Ahli KSP, Mugiyanto adalah salah satu korban penculikan yang terjadi menjelang tumbangnya Orde Baru.

Ia merupakan mantan Ketua Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI) dan memiliki pengalaman mendalam terkait penculikan yang melibatkan 23 aktivis.

Faisol Riza: Aktivis dan Politikus

Apa kontribusi Faisol Riza dalam organisasi? Politikus dari PKB ini aktif sejak masa kuliah dan menjadi ketua SMID.

Ia juga merupakan salah satu aktivis yang pernah diculik di rezim Orde Baru dan kini diproyeksikan masuk dalam kabinet Prabowo.

Immanuel Ebenezer: Relawan yang Bertransformasi

Siapa Immanuel Ebenezer? Dikenal sebagai Ketua Jokowi Mania, Ia bertransformasi menjadi relawan Prabowo dalam Pilpres 2024 setelah aktif dalam organisasi Kelompok Aktivis '98.

Keterlibatannya dalam politik sudah berlangsung sejak Pilkada DKI Jakarta 2017.

Kabinet Gemoy Dikritik

Pakar Hukum Tata Negara dari Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera, Bivitri Susanti menilai gemuknya kabinet pemerintah Prabowo bakal timbulkan banyak permasalahan.  

Diketahui Presiden terpilih Prabowo Subianto telah memanggil 49 tokoh untuk menjadi calon menteri dan 58 calon wakil menteri dan kepala badan di pemerintahannya mendatang. 

"Menurut saya nggak bagus (Kabinet gemuk) karena keberhasilan suatu pemerintahan tidak tergantung pada kuantitas menteri," kata Bivitri kepada Tribun di Jakarta, Selasa (5/10). 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan