Minggu, 28 September 2025

Hari Sumpah Pemuda

Daftar Susunan Upacara Hari Sumpah Pemuda Tahun 2024, Lengkap dengan Tema, Logo dan Sejarahnya

Hari Sumpah Pemuda diperingati tiap satu tahun sekali pada 28 Oktober, simak susunan upcara, tema, dan logonya tahun ini, serta sejarahnya.

|
https://kemenpora.go.id/pengumuman/71/materi-publikasi-hsp-ke-96-tahun-2024
Logo Hari Sumpah Pemuda ke-96 Tahun 2024 - Hari Sumpah Pemuda diperingati tiap satu tahun sekali pada 28 Oktober, simak susunan upcara, tema, dan logonya tahun ini, serta sejarahnya. 

5. EMAS MUDA

Warna mewakili potensi emas pemuda Indonesia untuk keberlangsungan bangsa di masa mendatang.

6. EMAS

Representasi harapan menuju Indonesia Emas.

Tema Hari Sumpah Pemuda Tahun 2024

Hari Sumpah Pemuda ke-96 tahun ini mengusung tema bertajuk 'Maju Bersama Indonesia Raya'.

Baca juga:  Sambut Hari Sumpah Pemuda, Kemenpora Luncurkan Bulan Pemuda

Sejarah Hari Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda terwujud karena adanya penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggotakan pelajar dari seluruh indonesia.

Berkat inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat, sehingga menghasilkan Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda merupakan suatu ikrar pemuda-pemudi Indonesia yang mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Kongres Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) dihadiri oleh organisasi pemuda, seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Sekar Rukun, Jong Ambon, dan Pemuda Kaum Betawi.

Baca juga: Sejarah Hari Sumpah Pemuda yang Diperingati 28 Oktober 2024, Bermula dari Kongres Pemuda

Dikutip dari museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id, ikrar tersebut adalah hasil putusan Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II yang digelar pada 27-28 Oktober 1928.

- Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng, membahas lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

- Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. 

- Rapat ketiga, di Gedung Indonesische Clubhuis Kramat

Pada sesi ini, dijelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan dan dikemukakan gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.

Kemudian Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres.

Pada Minggu, 28 Oktober 1928 silam, dan dibacakan putusan kongres berdasarkan pokok-pokok pikiran yang berkembang.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan