Minggu, 24 Agustus 2025

Jelang Nataru, Eks Napiter Ajak Komunitas Mantan Anggota Jamaah Islamiyah Jaga Kondusifitas 

Atok mengajak komunitas para mantan anggota jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) untuk bersama menjaga suasana kondusif.

Dok. Istimewa
Eks Napiter, Eks Narapidana Terorisme (Napiter), Ustaz Roki Apris Dianto alias Atok mengajak seluruh umat Islam Indonesia khususnya para kelompok mantan anggota Jamaah Islamiyah untuk menjaga kondusifitas jelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks Narapidana Terorisme (Napiter), Ustaz Roki Apris Dianto alias Atok mengajak komunitas para mantan anggota jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) untuk bersama menjaga suasana kondusif.

Hal ini dikatakannya saat menjadi pembicara dalam kajian yang digelar di kawasan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (15/12/2024) kemarin.

Baca juga: Eks Napiter Ajak Masyarakat Sukseskan Pemilu Usai Sukses Ikuti Program Deradikalisasi

"Mari senantiasa belajar, untuk terus belajar. Orang kalau berhenti belajar terus dia akan mendapatkan pencerahan," kata Atok.

Menurutnya langkah itu ditujukan agar para mantan napiter dan anggota JI dapat pemahaman utuh mengenai berbagai hal termasuk keagamaan hingga kebangsaan.

Di samping itu, Atok juga mengajak untuk menjaga kondusifitas menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Menurutnya hal ini diperlukan dengan menciptakan kerukunan.

"Kita harus menjaga kerukunan sesama anak bangsa. Kita satu negeri satu bangsa, bangsa Indonesia," jelasnya.

Selanjutnya, Atok juga meminta kepada seluruh umat Islam di Indonesia termasuk para eks Napiter hingga Jihadis untuk tidak menyikapi secara berlebihan soal konflik yang terjadi di wilayah Timur Tengah yang salah satunya setelah rezim Bashar al-Assad di Suriah, terguling.

Dia berharap konflik-konflik di Timur Tengah maupun Suriah, tak dibawa ke Indonesia. 

Baca juga: Eks Napiter Abu Fida Menghimbau Wujudkan Pemilu 2024 yang Damai dan Berintegritas

Sebab kerugian yang akan dialami bukan hanya orang yang berkonflik, tapi bisa berdampak ke seluruh masyarakat Indonesia.

"Apapun yang terjadi di sana kita jangan euforia. Toh itu terjadi di wilayah sana," ucapnya. 

"Satu wilayah itu kalau terjadi perang itu yang susah bukan satu orang, tapi seluruh negeri, anak-anak kita, semua akan susah. Makanya kita ikuti arahan pemerintah, apa yang pemerintah sampaikan itu yang kita ikuti, itu yang kita terima," sambungnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan