Sabtu, 9 Agustus 2025

Jokowi dan Kiprah Politiknya

Tak Lagi Kader PDIP, Jokowi Dilarang Mengatasnamakan PDIP

Joko Widodo (Jokowi) bukan lagi bagian dari kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) per hari ini, Senin, 16 Desember 2024.

Tangkap Layar YouTube Sekretariat Kabinet
Joko Widodo (Jokowi) ketika menjabat sebagai Presiden. PDIP telah resmi memecat Joko Widodo (Jokowi) dari keanggotaan per hari ini, Senin, 16 Desember 2024. 

Sarmuji menekankan, siapa pun yang gabung Golkar harus setia pada Pancasila dan UUD 1945, serta aturan partai.

"Kita siap menerima siapa pun yang mau masuk ke Partai Golkar. Dan Pak Jokowi tidak ada problem untuk bisa masuk ke Partai Golkar," imbuhnya.

Presiden Prabowo Subianto menerima kedatangan Presiden Ketujuh Joko Widodo (Jokowi) di kediamannya Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat, (6/12/2024).
Presiden Prabowo Subianto menerima kedatangan Presiden Ketujuh Joko Widodo (Jokowi) di kediamannya Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat, (6/12/2024). (Tribunnews.com/ Taufik Ismail)

Gerindra Terbuka 

Partai Gerindra rupanya juga menyambut baik bila Jokowi ingin bergabung.

Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengaku pihaknya merasa terhormat jika Jokowi menjadi kader Partai Gerindra. 

Hal tersebut, sekaligus menanggapi pertemuan antara Presiden RI Prabowo dan Jokowi beberapa waktu lalu.

"Jika beliau mau bergabung tentu bagi kami kehormatan yang amat besar. Karena itu kami merasa mendapatkan kehormatan, tentu saja," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/12/2024).

Menurut Muzani, Prabowo memang tidak secara spesifik mengajak Jokowi untuk masuk menjadi kader Gerindra. 

Namun, Muzani menegaskan, partai berlambang Kepala Burung Garuda adalah partai yang terbuka.

"Ya secara spesifik enggak. Cuma prinsipnya kan kalau Gerindra adalah partai terbuka. Partai terbuka itu artinya kita terbuka dengan, jangankan orang dengan sekaliber Pak Jokowi sebagai mantan presiden yang memiliki jasa dan ketokohan yang semua orang sudah mengakui," katanya.

Meski begitu, Muzani menyebut, keputusan Jokowi masuk menjadi kader Gerindra atau tidak, sepenuhnya kewenangan eks Wali Kota Solo itu.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Fransiskus Adhiyuda Prasetia, Chaerul Umam, Igman Ibrahim, Kompas.com)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan