Rabu, 24 September 2025

Pagar Laut 30 Km di Tangerang

Titik Terang Pagar Laut di Tangerang, Disebut Dibangun secara Swadaya untuk 3 Tujuan

Pagar laut misterius sepanjang 30 km di Tangerang, Banten, disebut dibangun secara swadaya oleh masyarakat setempat.

dok KKP
Direktorat Jenderal Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menyegel pagar laut misterius sepanjang 30 kilometer yang membentang di perairan Tangerang, Kamis (9/1/2025) - Pagar laut misterius itu disebut dibangun secara swadaya oleh masyarakat setempat. 

TRIBUNNEWS.com - Mengenai siapa yang membangun pagar laut sepanjang 30 km di perairan Tangerang, Banten, tampaknya sudah menemui titik terang.

Jaringan Rakyat Pantura (JRP) di Kabupaten Tangerang, menyebut pagar laut itu dibangun secara swadaya oleh masyarakat setempat.

Pagar laut itu sengaja dibangun unuk tiga tujuan, salah satunya mencegah abrasi.

"Pagar laut yang membentang di pesisir utara Kabupaten Tangerang ini sengaja dibangun secara swadaya oleh masyarakat."

"Ini dilakukan untuk mencegah abrasi, mencegah pengikisan tanah di wilayah pantai yang dapat merugikan ekosistem dan permukiman," jelas Koordinator JRP, Sandi Martapraja, Sabtu (11/1/2025), dilansir Kompas.com.

Tujuan kedua, lanjut Sandi, adalah untuk mitigasi bencana tsunami.

Baca juga: Menteri Kelautan Sebut Pagar Laut di Perairan Tangerang Tak Bisa Langsung Dicabut, Apa Alasannya?

"(Untuk) mitigasi ancaman tsunami, meski tidak bisa sepenuhnya menahan," imbuh dia.

Lalu, tujuan terakhir, area di sekitar pagar laut bisa dimanfaatkan sebagai tambak ikan, apabila kondisinya bagus.

Sandi lantas menegaskan, pagar laut itu memang sengaja dibangun masyarakat setempat untuk mencegah anama ancaman kerusakan lingkungan.

"Tambak ikan di dekat tanggul juga dapat dikelola secara berkelanjutan untuk menjaga ekosistem tetap seimbang."

"Tanggul-tanggul ini dibangun oleh inisiatif masyarakat setempat yang peduli terhadap ancaman kerusakan lingkungan," jelas Sandi.

Hal berbeda justru disampaikan Surwan, warga yang tinggal di kawasan wisata Mangrove Desa Konjo.

Ia mengatakan keberadaan pagar laut justru menghambat aktivitas para nelayan yang melaut.

Buntut adanya pagar laut, ujar Surwan, para nelayan tidak bisa melajukan kapalnya secara bebas.

Sebab, pagar laut itu dipasang melintang dan hanya menyisakan sebuah jalur lurus seperti gang.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan