Sabtu, 16 Agustus 2025

Aksi di Kementerian Dikti Saintek

Klarifikasi Menteri Satryo soal Demo di Kemendiktisaintek yang Kini Berakhir Damai

Mendiktisaintek mengungkapkan demo dipicu karena ketidakterimaan para pegawai terkait kebijakan rotasi dan mutasi, kini damai dan saling memaafkan

Universitas Negeri Padang
Satryo Soemantri Brodjonegoro. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, memberikan klarifikasi soal aksi demo sejumlah pegawai di kementeriannya.

Ia menyebut, peristiwa ini kemungkinan dipicu karena ketidakterimaan para pegawai terkait kebijakan rotasi dan mutasi.

Rotasi itu dilakukan setelah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dipecah menjadi tiga kementerian di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Kebijakan ini adalah bagian dari pembenahan sistem setelah dipecahnya kementerian induk.

Namun, ada pihak yang tidak terima sehingga memicu adanya aksi unjuk rasa tersebut. 

"Kita adakan suatu mutasi yang cukup besar dan karena memang ada pihak-pihak yang mungkin tidak berkenan dimutasi maka (terjadi demo)," kata Satryo dalam sebuah wawancara media, Senin (20/1/2025) malam.

Berdamai

Terkait peristiwa itu, dua pihak yang merasa keberatan juga telah dipanggil untuk duduk bersama.

Pertemuan itu menghasilkan keputusan bersama untuk damai dan saling memaafkan.

"Setelah berbicara cukup panjang, kedua tokoh aksi tersebut menyampaikan permohonan maaf karena apa yang dikerjakan tadi pagi itu," jelas Satryo.

Kedua pihakn tersebut juga berjanji mengikuti segala peraturan di kementeriannya.

Baca juga: Nasib Neni Herlina setelah Mendemo Atasannya Sendiri Mendiktisaintek Satryo, Kini Berakhir Damai

"Dan mereka berjanji untuk mengikuti semua peraturan yang ada di dalam Kemendiktisaintek," jelas Satryo.

Lebih lanjut, Satryo juga memastikan pihaknya akan memperhatikan semua jajaran dan staf.

"Kita pastikan juga mereka punya karier yang baik, dan pada akhirnya kita berharap mereka mempunyai kesejahteraan yang memadai," ujar Satryo.

Senada dengan apa yang disampaikan Satryo, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendiktisaintek, Togar M Simatupang mengatakan, Satryo sudah bertemu dengan Neni hingga Ketua Paguyuban Pegawai Dikti, Suwitno.

Pada pertemuan tersebut, kata Togar, semua pihak saling menerima dan memaafkan satu sama lain.

"Pertemuan terjadi di rumah dinas Pak Menteri pukul setengah 8 malam. Di situ terjadi perbincangan dari mulai aspirasi perbedaan yang ada sampai rekonsiliasi."

"Saling menerima, memaafkan dan juga meluruskan hal-hal yang perlu diluruskan," ujar Togar, Senin (20/1/2025) malam.

Neni pun disebutkan tetap bekerja di Kemendiktisaintek setelah kisruh yang terjadi ini.

"Iya (tetap di Kemendiktisaintek)," kata Togar.

Menurut Togar, hal semacam ini biasa terjadi dilingkungan kementerian, terlebih jika ada pemekaran atau peringkasan unit kerja.

"Iyalah (damai). Kita harus dewasa dalam menyikapi perbedaaan. Kan ini ada perbedaan miskom, interkultural, perseptual, dan macam-macam. Ini kan biasa dalam pemekaran organisasi," pungkas Togar.

Sudah Melapor ke Prabowo

Melalui Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Inf Teddy Indra Wijaya alias Mayor Teddy, Satryo mengaku sudah melaporkan polemik yang terjadi di lingkungan kementerian.

"Sudah. Saya melapor lewat Mayor Teddy. Kemudian disampaikan pada bapak Presiden," kata Satryo.

Ia memastikan polemik yang terjadi di Kemendiktisaintek sudah disampaikan secara detail semuanya kepada Mayor Teddy.

Lebih lanjut, pihaknya belum mendapat instruksi khusus dari Presiden Prabowo.

"Beliau (Mayor Teddy) kemudian menyampaikan kepada bapak presiden dan dari bapak presiden tidak ada instruksi lebih lanjut dan dari presiden ke Mayor Teddy, dikatakan oleh beliau tidak ada masalah," jelas Satryo.

Situasi Terkini di Kemendiktisaintek

Satryo memastikan kegiatan Kemendiktisaintek sudah berjalan lancar seperti hari biasanya.

"Seperti biasa aman, tidak ada sama sekali aktivitas yang terganggu," ucap Satryo.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Hasanudin Aco/Rifqah)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan