Jumat, 19 September 2025

Trump Ancam Kenakan Tarif 100 Persen Bagi Anggota BRICS, Legislator Dorong Insentif Industri-UMKM

AS merupakan salah satu negara tujuan ekspor terbesar Indonesia, dengan produk seperti tekstil, alas kaki, produk elektronik, dan minyak kelapa sawit.

TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
ANTRE - Warga antre menukar dolar dan mata uang asing lainnya di Golden Money Changer, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Selasa (3/3/2024) silam. Negara-negara anggota BRICS dilaporkan berencana untuk mengganti dolar sebagai mata uang perdangangan di antara mereka. 

Trump Ancam Kenakan Tarif 100 Persen bagi Anggota BRICS, Legislator Demokrat Dorong Insentif untuk Industri-UMKM


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Fraksi Demokrat, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Marwan Cik Asan, mendorong pemberian insentif kepada industri dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

Marwan menilai, langkah ini dapat meningkatkan daya saing industri dan UMKM di tengah ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait pengenaan tarif 100 persen pada negara-negara BRICS.

Wacana kenaikan tarif ini dia nilai dapat jadi tantangan serius bagi perekonomian Indonesia, terutama di sektor ekspor dan pertumbuhan ekonomi. 

Baca juga: Usai Gabung BRICS, Pemerintah RI akan Belajar dengan Brasil dan Afrika Selatan Soal Energi

"Pemerintah Indonesia perlu mengambil langkah-langkah strategis, seperti memberikan insentif kepada industri dan UMKM untuk meningkatkan daya saing," kata Marwan kepada wartawan Senin (3/2/2025).

Selain itu, lanjut Marwan, pemerintah Indonesia juga dapat mengambil dua langkah strategis lain, yakni mendorong diversifikasi pasar ekspor ke negara-negara BRICS dan kawasan lainnya serta memperkuat ketahanan ekonomi melalui investasi dalam infrastruktur dan teknologi.

"Dengan langkah-langkah ini, Indonesia dapat memitigasi dampak negatif dari kebijakan tarif AS dan memanfaatkan peluang baru dalam perdagangan global," ujar Marwan.

Dia menjelaskan, langkah Trump mengenakan tarif 100 persen terhadap negara BRICS akan membuat harga produk ekspor Indonesia ke AS naik signifikan. 

Menurutnya, AS merupakan salah satu negara tujuan ekspor terbesar Indonesia, dengan produk seperti tekstil, alas kaki, produk elektronik, dan minyak kelapa sawit.

Di sisi lain, lanjut Marwan, langkah Trump itu akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia karena kontribusi ekspor ke PDB sekitar 20 persen. 

Bahkan, kebijakan Trump bisa berdampak juga pada nilai tukar rupiah, serta sektor industri dan UMKM

Oleh karena itu, anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Lampung II ini mengusulkan agar Indonesia memperkuat kerja sama dengan negara-negara Uni Eropa, Timur Tengah, dan Afrika. 

Kemudian, Indonesia juga perlu meningkatkan nilai tambah produk ekspor, seperti mengembangkan industri hilir minyak sawit dan mineral.

Dia juga berkata, menurut Bank Dunia, Indonesia perlu meningkatkan investasi dalam infrastruktur dan teknologi untuk meningkatkan daya saing global.

"Pada 2023, investasi asing langsung atau FDI ke Indonesia mencapai US$44 miliar, tetapi lebih banyak investasi diperlukan untuk mendukung diversifikasi ekonomi," kata Marwan.

Mau Ganti Dolar, Alasan Trump Ancam Kenaikan Tarif Bagi Anggota BRICS

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan