Sabtu, 23 Agustus 2025

Jeritan Hati Ibu yang Anaknya Diambil Paksa 5 Tahun Lalu, Kini Menantikan Kehadiran Negara

Di jembatan kawasan Kasablanka Jakarta, tiba-tiba mobil yang ditumpangi anaknya itu diberhentikan oleh oknum polisi bermotor.

Penulis: Gita Irawan
Tribunnews.com/Gita Irawan
PENCULIKAN ANAK - Sejumlah ibu dan ahli pidana menghadiri Diskusi bertajuk Penculikan Anak Oleh Orang Tua Kandung: Di Mana Keadilan Negara? digelar di sebuah kafe di kawasan Jalan Kebon Sirih Jakarta Pusat pada Selasa (11/2/2025) pagi. Salah satu korban, Angelia Susanto (berkaus merah), memohon kehadiran negara atas penculikan anak oleh orang tua kandung yang menimpa dirinya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Angelia Susanto tampak sibuk menyiapkan proyektor sebelum diskusi bertajuk Penculikan Anak Oleh Orang Tua Kandung: Di Mana Keadilan Negara? yang digelar di sebuah kafe di kawasan Jalan Kebon Sirih Jakarta Pusat pada Selasa (11/2/2025) pagi.

Ia tampak mondar-mandir mencari kabel yang bisa menghubungkan komputer jinjing dengan proyek sehingga bisa menampilkan sambungan telepon video dari Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto.

Baca juga: Israel Peringatkan Warganya Ada Pancingan-Jebakan dari Iran Agar ke Luar Negeri Berujung Penculikan

Namun kabel itu tidak ditemukan, sehingga ia harus memegang komputer jinjing ke arah audiens yang sebagian di antaranya adalah jurnalis sepanjang Kak Seto berbicara.

Pada gilirannya, perempuan yang akrab disapa Angel itu menceritakan kisah tentang, EJ, anaknya yang dibawa kabur oleh mantan suaminya berkebangsaan Filipina secara singkat.

Baca juga: Nikita Mirzani Polisikan Razman Nasution atas Dugaan Penculikan Lolly, Bagaimana Kronologinya?

Angel mengungkapkan dirinya harus berpisah dengan mantan suaminya tersebut karena kerap mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) selama 25 tahun pernikahannya.

Saat itu, anaknya hendak berangkat ke sekolah menggunakan mobil dan diantar oleh sopir.

Di jembatan kawasan Kasablanka Jakarta, ungkap dia, tiba-tiba mobil yang ditumpangi anaknya itu diberhentikan oleh oknum polisi bermotor.

Sopir itu, kata Angel, kemudian ditanya berbagai macam hal.

Saat itu, ungkapnya, tiba-tiba ada sebuah mobil tak dikenal datang menghampiri

Seorang laki-laki yang mengaku ayah EJ kemudian turun dari mobil tersebut dan mengambil EJ.

"Sopir tidak kenal, tapi sopir dibentak oleh polisi, untuk supaya tidak melakukan apa-apa. Jadi gaya-gayanya sangat mafia banget. Itu 30 Januari 2020, jam 6 pagi. Sejak itu saya tidak pernah melihat, ketemu, mendengar, anak saya sama sekali," ungkap Angel.

"Saat ini harusnya EJ sudah 12 tahun, tapi dia sama sekali tidak kontak saya. Jadi saya percaya brainwash itu nyata dan terjadi. Jadi itu fakta pertama, lucu banget bahwa ada oknum polisi yang bisa membantu pengambilan anak. Omong-omong polisi itu sampai sekarang tidak ketahuan siapa orangnya, tidak ada yang bisa menemukan," lanjutnya.

Angel mengaku sampai saat ini tidak tahu keberadaan EJ dan mantan suaminya itu.

Baca juga: Media Rusia Laporkan Peningkatan Penculikan dan Pembunuhan di Bawah HTS, Korban Sebagian Besar Alawi

Ia mengatakan tidak ada data yang bisa menunjukkan mereka ada di mana meski dirinyatelah berupaya memeriksa data imigrasi setiap saat.

Padahal dokumen EJ, ungkapnya, ada pada dirinya.

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan