Pagar Laut 30 Km di Tangerang
Masa Lalu Kades Kohod Dibongkar Keluarga: Dari Tukang Gali, Penagih Utang hingga jadi Makelar Tanah
Oman mengaku sangat mengenal saudara dari istrinya itu. Setelah menjadi tukang gali lumpur, Arsin bekerja menjadi penagih utang atau bank keliling
Penulis:
Abdi Ryanda Shakti
Editor:
Acos Abdul Qodir
Selain itu, Arsin juga merupakan sosok yang suka merendahkan harga diri orang. Dia disebut menganggap warga Desa Kohod tak berpendidikan atau bodoh. Sehingga, semua akan turut dengan ucapannya.
"Ke anak-anak buahnya juga. Ini uang Rp200 ribu nih, diselipin di jempol kaki, terus disuruh ambil. Ada juga kalau dia ngelawak harus pada ketawa."
"Kalau ketawa dikasih uang, kalau enggak, ya enggak dapat uang. Itu banyak saksinya," kata Henri Kusuma, kuasa hukum warga Desa Kohod.
Tak hanya kegiatan keagamaan, sisi gelap Arsin juga diungkap Henri.
Dunia malam tampaknya melekat di diri Arsin.

Amal Rizal dan kuasa hukum warga Desa Kohod, Henri Kusuma, dengan kompak mengatakan jika Arsin sangat senang dengan gemerlap hiburan malam, mulai diskotek hingga karaoke bersama Lady Companion (LS) dan sawer biduan.
"Mau tau hobinya apa dia? Karaokean, diskotek. hobinya begitu, nyawer biduannya, enggak tahu di dalam ngapain 'kan," ungkapnya.
Masa Lalu Kades Kohod: Dari Tukang Gali Lumpur hingga Makelar Tanah
Kekayaan Arsin ini pun tak serta merta didapat dengan mudah olehnya.
Sebelum menjadi seorang Kades, Arsin pernah bekerja sebagai buruh harian lepas yakni tukang gali lumpur di tambak.
Baca juga: KY Akan Usut Dugaan Pelanggaran Penggusuran Perumahan di Tambun Kabupaten Bekasi oleh PN Cikarang
Oman, seorang ipar dari Arsin yang juga Ketua Aliansi Masyarakat Anti Kezoliman (AMAK) di Desa Kohod membenarkan hal tersebut.
Oman mengaku sangat mengenal saudara dari istrinya itu.
Setelah menjadi tukang gali lumpur, Arsin bekerja menjadi penagih utang atau bank keliling di sebuah koperasi.
"Di situ mulai naik derajatnya tiba-tiba dia ada sumbangsih lah dia punya bos mungkin minjemin duit baru dapat jabatan," ungkap Oman.
Setelahnya, dia masuk ke pemerintahan di desa tersebut dengan menjadi staf desa.
Menurut Oman, sempat ada polemik di kubu Arsin kala itu sehingga dia dipercaya untuk menjadi Sekretaris Desa (Sekdes).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.