Pagar Laut 30 Km di Tangerang
Masa Lalu Kades Kohod Dibongkar Keluarga: Dari Tukang Gali, Penagih Utang hingga jadi Makelar Tanah
Oman mengaku sangat mengenal saudara dari istrinya itu. Setelah menjadi tukang gali lumpur, Arsin bekerja menjadi penagih utang atau bank keliling
Penulis:
Abdi Ryanda Shakti
Editor:
Acos Abdul Qodir
Laporan khusus Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Pihak keluarga mengungkap masa lalu Arsin, Kepala Desa Kohod yang sepak terjangnya tengah disorot banyak pihak usai adanya kasus pagar laut di wilayah perairan Tangerang, Banten.
Arsin ikut diproses dalam penyidikan kasus dugaan pemalsuan surat izin Hak Guna Bangunan (HGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM) pagar laut Tangerang.
Kantor Desa Kohod di Jalan Kohod Kalibaru Km 2, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang dan rumah pribadi Arsin digeledah penyidik Bareskrim Polri beberapa waktu lalu. Hasilnya, penyidik menyita barang bukti dokumen dan peralatan yang diduga terkait kasus pemalsuan surat HGB dan SHM.
Kekayaan hingga Hobi Hiburan Malam Kades Kohod
Gaya keseharian Arsin juga menjadi sorotan. Hal itu lantaran Arsin selaku kepala desa dikenal warga punya kehidupan yang terbilang mewah.
Ia memiliki mobil milik mobill mulai Honda Civic Vtec , Mitsubishi Pajero hingga Rubicon.
Bahkan, Honda Civic Vtec putih miliknya menggunakan plat nomor cantik yakni B 412 SIN, sehinga membentuk nama “ARSIN”.
Baca juga: Kades Kohod Dijuluki Monster: Enggak Ada yang Bisa Penjarain Gue, Sekalipun Presiden
Rumah Arsin yang berada di Jalan Kalibaru, Desa Kohod, Kabupaten Tangerang juga cukup luas.
Rumahnya sangat mudah ditemukan lantaran berbeda dengan rata-rata rumah di sekitarnya.
Posisinya pun berada di bawah jalan raya, sehingga ketika ingin ke rumahnya, kendaraan tidak perlu mengikuti jalan raya dan langsung lurus masuk wilayah rumahnya yang dekat dengan tikungan berbentuk letter S.
Di bagian atapnya, terlihat bendera merah putih dengan logo burung garuda di bagian tengahnya terpasang mengikuti plafon rumah.
Sementara, untuk bagian teras dipasang keramik warna putih itu terlihat cukup besar itu terlihat hingga bisa memasukkan mobil.
Baca juga: Melongok Proyek KEK Lido Milik Hary Tanoe yang Disegel KLH: Air Danau Keruh hingga Warga Demo
Kekayaan yang dia punya tampaknya tak menjadikan Arsin menjadi seperti padi yang di mana jika semakin bertumbuh akan menunduk.
Arsin malah kerap pamer atas hartanya tersebut. Contohnya, ketika memberi sumbangan ke kegiatan keagamaan.
"Arsin setahu saya dia terkenal orang yang arogan. Arogan yang selalu pamer apabila dia memberi," kata Ketua Kelompok Gerakan Tangkap Arsin (Getar), Aman Rizal kepada Tribunnews.com, di Desa Kohod, Tangerang, Banten, Rabu (12/2/2025).
Selain itu, Arsin juga merupakan sosok yang suka merendahkan harga diri orang. Dia disebut menganggap warga Desa Kohod tak berpendidikan atau bodoh. Sehingga, semua akan turut dengan ucapannya.
"Ke anak-anak buahnya juga. Ini uang Rp200 ribu nih, diselipin di jempol kaki, terus disuruh ambil. Ada juga kalau dia ngelawak harus pada ketawa."
"Kalau ketawa dikasih uang, kalau enggak, ya enggak dapat uang. Itu banyak saksinya," kata Henri Kusuma, kuasa hukum warga Desa Kohod.
Tak hanya kegiatan keagamaan, sisi gelap Arsin juga diungkap Henri.
Dunia malam tampaknya melekat di diri Arsin.

Amal Rizal dan kuasa hukum warga Desa Kohod, Henri Kusuma, dengan kompak mengatakan jika Arsin sangat senang dengan gemerlap hiburan malam, mulai diskotek hingga karaoke bersama Lady Companion (LS) dan sawer biduan.
"Mau tau hobinya apa dia? Karaokean, diskotek. hobinya begitu, nyawer biduannya, enggak tahu di dalam ngapain 'kan," ungkapnya.
Masa Lalu Kades Kohod: Dari Tukang Gali Lumpur hingga Makelar Tanah
Kekayaan Arsin ini pun tak serta merta didapat dengan mudah olehnya.
Sebelum menjadi seorang Kades, Arsin pernah bekerja sebagai buruh harian lepas yakni tukang gali lumpur di tambak.
Baca juga: KY Akan Usut Dugaan Pelanggaran Penggusuran Perumahan di Tambun Kabupaten Bekasi oleh PN Cikarang
Oman, seorang ipar dari Arsin yang juga Ketua Aliansi Masyarakat Anti Kezoliman (AMAK) di Desa Kohod membenarkan hal tersebut.
Oman mengaku sangat mengenal saudara dari istrinya itu.
Setelah menjadi tukang gali lumpur, Arsin bekerja menjadi penagih utang atau bank keliling di sebuah koperasi.
"Di situ mulai naik derajatnya tiba-tiba dia ada sumbangsih lah dia punya bos mungkin minjemin duit baru dapat jabatan," ungkap Oman.
Setelahnya, dia masuk ke pemerintahan di desa tersebut dengan menjadi staf desa.
Menurut Oman, sempat ada polemik di kubu Arsin kala itu sehingga dia dipercaya untuk menjadi Sekretaris Desa (Sekdes).
Bukan tiba-tiba Arsin menjadi seorang kepala desa di Kohod. Dia sempat keluar dari aparat desa dan menjadi seorang makelar tanah. Pekerjaan ini yang membuatnya menjadi kaya raya.
"Sejarahnya panjang, enggak ujug-ujug jadi orang kaya, sebenernya ga jadi kades juga kaya dia, orang makelar tanah," ungkapnya.

Selanjutnya, Arsin mengikuti pemilihan Kepala Desa Kohod.
Upaya dia ingin memimpin Desa Kohod pun gagal awalnya. Namun, akhirnya dia terpilih menjadi Kades sejak 2021 lalu.
Baca juga: Bendahara Demokrat Terpental 100 Meter usai Moge Dikendarai Senggol Pikap, Ini Foto-foto Kejadian
Tribunnews.com telah berusaha mencari keberadaan Arsin di Desa Kohod untuk mengkonfirmasi keterangan Oman dan Aman Rizal.
Namun, keberadaannya belum diketahui meski telah mendatangi Kantor Desa hingga rumah pribadinya.
Kuasa hukum Arsin, Yunihar, pun telah dihubungi dan dikirimkan pesan singkat.
Namun, hingga berita ini ditayangkan, Yunihar tak kunjung memberikan respons.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.