Sabtu, 16 Agustus 2025

Aksi Indonesia Gelap

Mahfud MD Tanggapi Demo Mahasiswa 'Indonesia Gelap': Tidak Seluruhnya Gelap, Ada Juga yang Terang

Mahfud MD mencontohkan program makanan bergizi gratis sebagai kebijakan yang baik dan tidak perlu diperdebatkan. 

Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/Gita Irawan
INDONESIA GELAP - Mantan Menko Polhukam RI Mahfud MD saat ditemui di kantor MMD Initiative Jakarta Pusat pada Kamis (26/12/2024). Mahfud menanggapi demo mahasiswa yang usung slogan Indonesia Gelap. 

Ia menyebutkan bahwa Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah mengklarifikasi bahwa bantuan pendidikan memang akan dikurangi, termasuk subsidi UKT.

“Kalau itu tidak perlu diresahkan,” kata Mahfud.

Namun ia menyoroti kebijakan pembekuan beasiswa baru dari pemerintah.

Mahfud menilai bahwa meskipun beasiswa lama tetap berjalan, kebijakan tidak membuka beasiswa baru perlu dipertimbangkan kembali.

“Saya kira itu perlu dipertimbangkan, terutama untuk pendidikan,” tegasnya. 

Soal demo mahasiswa

Mahfud MD  menilai aksi mahasiswa yang terjadi belakangan ini sebagai bagian dari aspirasi demokrasi yang harus dihargai. 

Seperti diketahui demo mahasiswa juga mengusung slogan 'Indonesia Gelap'.

Mahfud MD mengingatkan agar kritik yang disampaikan tidak bersifat nihilistik, seolah-olah semua kebijakan pemerintah selalu salah.

“Tentu harus dihargai sebagai aspirasi, mudah-mudahan tidak ada tindakan yang sifatnya kontraproduktif bagi pembangunan demokrasi, baik dari mahasiswa maupun dari aparat,” kata Mahfud MD.

Menurutnya, materi protes yang disampaikan dalam aksi-aksi mahasiswa bisa saja benar, tetapi tetap perlu disikapi secara proporsional. 

Kritik yang konstruktif, kata Mahfud, lebih bermanfaat dibandingkan sikap yang menolak segala kebijakan pemerintah tanpa pengecualian.

“Gerakan-gerakan yang sekarang timbul, ya silakan nanti dinilai dan diolah sendiri oleh pemerintah melalui proses-proses yang demokratis. Demokrasi yang berkeadaban, yang terbuka, menampung semua aspirasi yang memang menjadi hak konstitusional warga negara,” ujarnya.

Mahfud juga menyinggung reshuffle kabinet yang baru-baru ini dilakukan Presiden Prabowo Subianto.

Ia menilai kritik terhadap reshuffle sebaiknya tidak terburu-buru dan perlu ditunggu hasilnya terlebih dahulu, terutama di sektor pendidikan tinggi.

“Beberapa misalnya yang kemarin ada reshuffle, orang lalu nyinyir, menurut saya ya kita tunggu, mungkin akan memperbaiki keadaan misalnya di bidang pendidikan tinggi,” katanya.

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan