Rabu, 27 Agustus 2025

Hasto Kristiyanto dan Kasusnya

Ketua DPP PDIP Temui Megawati usai Hasto Ditahan KPK, Said: Tak Ada Pengganti Sekjen, Titik!

Usai bertemu Megawati, Said Abdullah mendapatkan pertanyaan soal kemungkinan pengganti Hasto Kristiyanto sebagai Sekretaris Jenderal DPP PDIP karena

Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
SAID ABDULLAH PDIP - Ketua DPP PDIP Said Abdullah saat tiba di kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar Nomor 27 A, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/2/2025).  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDIP Said Abdullah memberikan pernyataan usai dirinya menyambangi kediaman Ketua Umum DPP PDIP di Jalan Teuku Umar, Nomor 27 A, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/2/2025) malam.

Usai bertemu Megawati, Said Abdullah mendapatkan pertanyaan soal kemungkinan pengganti Hasto Kristiyanto sebagai Sekretaris Jenderal DPP PDIP karena telah ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kata dia, tidak ada pergantian sosok di kursi jabatan Sekjen untuk sejauh ini, dan hal tersebut merupakan mutlak keputusan Megawati Soekarnoputri.

"Hah? Semua kewenangan di ibu Ketua Umum, tidak ada pengganti Sekjen, titik," kata Said kepada awak media di kediaman Megawati, usai pertemuan.

Terkait dengan persoalan yang dibahas dalam pertemuan dirinya dengan Megawati, Said tidak bicara banyak.

Baca juga: Megawati Larang Kepala Daerah PDIP ke Retret Prabowo, Demokrat: Mereka Petugas Rakyat, Bukan Partai

Kata dia, pertemuan di kediaman Megawati Soekarnoputri hanyalah rapat para kader seperti biasanya.

"Oh, biasalah partai kan setiap saat, bisa rapat bisa pagi bisa malam, biasa saja," tandas dia.

KPK Tahan Hasto, Sekjen PDIP Tak Menyesal

Pihak KPK melakukan penahanan terhadap Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto pada Kamis (20/2/2025) malam.

Hasto ditahan usai diperiksa sebagai tersangka di Gedung Merah Putih KPK. 

Pihak KPK sejak 24 Desember 2024 menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka atas dua kasus. Pertama, dugaan ikut dalam suap komisioner KPU terkait pergantian antar-waktu (PAW) Caleg PDIP pada Pileg 2019, Harun Masiku. Dan kedua, kasus dugaan perintangan penyidikan yang dilakukan KPK terhadap kasus suap Harun Masiku itu sendiri.

Sebelum dibawa ke Rutan KPK, Hasto memberikan pernyataan kepada awak media. Hasto menyebut tidak menyesal dengan apa yang diperbuatnya sehingga dia ditahan KPK.

Hasto berharap penahanan terhadap dirinya jadi momentum bagi KPK untuk menegakkan hukum tanpa pandang bulu, termasuk memeriksa keluarga Presiden ke-7 Joko Widodo.

"Saya tidak pernah menyesal, saya akan terus berjuang dengan api semangat yang menyala-nyala. Semoga ini menjadi momentum bagi Komisi Pemberantasan Korupsi untuk menegakkan hukum tanpa kecuali termasuk memeriksa keluarga Pak Jokowi," kata Hasto kepada wartawan, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis.

Baca juga: Menteri Nusron Sanksi 6 Pegawai BPN Terlibat Kasus Pagar Laut Bekasi: 5 Orang Dicopot, 1 Dipecat

Hasto bilang sudah bersikap kooperatif dengan memenuhi panggilan KPK pada hari ini. Dia mengikuti seluruh proses pemeriksaan sebagai tersangka.

"Ada 62 pertanyaan yang saya jawab, dari penyidik KPK juga sangat ramah, sangat kooperatif, 62 pertanyaan itu berkaitan dengan persoalan-persoalan yang sudah inkrah, sehingga tidak ada hal yang baru di dalam pertanyaan-pertanyaan, bahkan banyak juga yang mengulang pertanyaan itu," kata dia.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan