Jumat, 12 September 2025

Menteri Agama Nasaruddin Umar Doakan Kesembuhan Paus Fransiskus

Menteri Agama Nasaruddin Umar mendoakan kesembuhan pemimpin umat Katolik dunia, Paus Fransiskus.

Tangkap layar YouTube CBC Evening News
PAUS FRANSISKUS. - Gambar merupakan tangkap layar dari YouTube CBC Evening News yang diambil pada Senin (24/2/2025), menunjukkan Paus Franskiskus yang ududuk di kursi rodanya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Nasaruddin Umar mendoakan kesembuhan pemimpin umat Katolik dunia, Paus Fransiskus.

Saat ini Paus Fransiskus sedang dirawat di rumah sakit Gemelli, Roma sejak 14 Februari 2024.

"Pada pertemuan ini, mari sama-sama kita mendoakan Paus Fransiskus yang sedang dirawat di RS Gemelli di Roma. Semoga Paus Fransiskus cepat sembuh," kata Nasaruddin Umar melalui keterangan tertulis, Selasa (25/2/2025).

Hal ini disampaikan Nasaruddin pada Peace Forum bersama Laskar Prabowo 08 di Ruang VIP Mesjid Istiqlal, Jakarta.

Menurut Nasaruddin, Paus Fransiskus adalah sosok yang mengabdikan dirinya untuk umat.

"Beliau merupakan sahabat kemanusiaan yang luar biasa. Beliau yang telah mengabdikan dirinya untuk umat, mewakafkan dirinya untuk kemanusiaan," katanya.

Nasaruddin mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta Peace Forum dari tokoh berbagai lintas iman di Masjid Istiqlal sebagai rumah besar umat Indonesia.

"Ini seperti Masjidnya Nabi, yang mana Masjid saat itu digunakan untuk rumah besar kemanusiaan. Jika masjid digunakan untuk meeting kemanusiaan seperti ini, itu sangat bagus," kata Nasaruddin.

Nasaruddin juga menyampaikan bahwa Kementerian Agama sedang mengembangkan kurikulum cinta.

Kurikulum cinta ini mengajarkan, jangan sampai syiar agama disampaikan dengan menyampaikan kebencian kepada orang lain. Orang boleh berbeda agama, tapi tetap saling mencintai.

"Siapapun anak cucu Adam, wajib saling mencintai, itulah ukhwah Basyariyah. Lalu, kita juga dipersatukan oleh NKRI. Inilah Ukhwah Wathaniyah (persaudaraan sebangsa). Kita juga sebagai manusia yang sama-sama pernah dijajah, itu dinamakan ukhwah Insaniyah," jelas Menag Nasaruddin.

Dengan kurikulum cinta, diharapkan akan tumbuh generasi penerus bangsa yang damai dan rukun. Semua masyarakat sama-sama hadir dan tidak saling mengganggu, hidup saling toleran yang didalamnya ada rasa cinta.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan