Jumat, 12 September 2025

Band Sukatani Diintimidasi

Band Sukatani Akui Dapat Intimidasi dari Polisi soal Lagu Bayar, Bayar, Bayar sejak Juli 2024

Band Sukatani mengakui adanya intimidasi dari polisi usai rilisnya lagu Bayar, Bayar, Bayar tersebut sejak Juli 2024 lalu.

(Tangkap layar YouTube Kompas TV)
BAND PUNK SUKATANI - Band Punk Sukatani, gambar tersebut diunggah di YouTube Kompas TV, Kamis (20/2/2025). Inilah profil Band Sukatani. Band punk indie yang menjadi sorotan usai mengunggah video permintaan maaf pada Kapolri dan Polri di instagram miliknya @sukatani.band. Band Sukatani mengakui adanya intimidasi dari polisi usai rilisnya lagu Bayar, Bayar, Bayar tersebut sejak Juli 2024 lalu. (Tangkap layar YouTube Kompas TV) 

TRIBUNNEWS.COM - Band punk asal Purbalingga, Jawa Tengah, Sukatani, akhirnya buka suara setelah lagunya berjudul Bayar, Bayar, Bayar viral di publik setelah dicabut dari platform online.

Adapun ada dugaan, dicabutnya lagu Bayar, Bayar, Bayar serta berujung Syifa Al Lutfi alias Alectroguy dan Novi Citra alias Twister Angel melakukan klarifikasi, lantaran diintimidasi oleh polisi.

Nyatanya, Sukatani lewat keterangannya, mengakui adanya intimidasi oleh pihak kepolisian sejak tahun lalu.

"Mau mengabarkan bahwa kami dalam keadaan baik, namun masih dalam proses recovery pasca-kejadian bertubi yang selama kami hadapi sejak Juli 2024."

"Tekanan dan intimidasi dari kepolisian terus kami dapatkan, hingga akhirnya video klarifikasi atas lagu yang berjudul Bayar, Bayar, Bayar kami unggah melalui media sosial," ujar Sukatani dalam unggahan di akun Instagram resminya, dikutip pada Sabtu (1/3/2025).

Sukatani mengakui, dicabutnya lagu Bayar, Bayar, Bayar, dari platform online membuat adanya kerugian secara materill maupun nonmaterill.

Di sisi lain, Sukatani berterima kasih atas dukungan dari publik setelah ramainya pemberitaan terkait pencabutan lagu Bayar, Bayar, Bayar tersebut.

"Namun, dengan adanya dukungan dan solidaritas kawan-kawan membuat kami semakin kuat dan tidak menyerah," katanya.

Sukatani juga turut berkomentar soal tawaran dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar menjadi Duta Polri.

Baca juga: Mulan Jameela Izinkan Ahmad Dhani Angkat Vokalis Band Sukatani Jadi Staf Ahli DPR RI

Band tersebut pun menegaskan untuk menolak tawaran tersebut.

"Bahkan khususnya kepada Sukatani, tawaran menjadi Duta Polisi dari Kapolri, dengan itu kami menolak dengan tegas tawaran menjadi Duta Kepolisian tersebut," tuturnya.

Novi 'Twister Angel' Sebut Dipecat sebagai Guru karena Jadi Personel Sukatani

Sukatani juga turut mengklarifikasi terkait pemecatan Novi 'Twister Angel' sebagai guru di SD IT Mutiara Hati yang berlokasi di Desa Purworejo, Kecamatan Purwareja Klampok, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Adapun pemecatan Novi memang karena dirinya masuk sebagai personel Band Sukatani.

"Kami muluruskan bahwa Twister Angel benar-benar diberhentikan (Pemutusan Hubungan Kerja) secara sepihak oleh Yayasan tempatnya mengajar dengan alasan Twister Angel termasuk salah satu personel Sukatani Band Punk'," ujar Sukatani.

Novi juga disebut tidak diberi kesempatan untuk memberikan keterangan kepada pihak sekolah tempatnya mengajar terkait dirinya menjadi personel Sukatani.

Selain itu, dalam surat pemecatan yang diterima Novi, tidak ada pula penjelasan terkait dirinya menjadi personel Sukatani adalah wujud pelanggaran berat.

"Bahkan, dalam surat pemecatan yang diterima sama sekali tidak menjelaskan apakah keikutsertaan Twister Angel sebagai personel Sukatani sebagai pelanggaran berat," jelasnya.

Dengan adanya pernyataan dari Sukatani tersebut, maka terjadi perbedaan dengan pihak sekolah terkait alasan pemecatan terhadap Novi sebagai guru.

Sebelumnya, Kepala SD IT Mutiara Hati, Eti Endarwati, membantah pemecatan terhadap Novi terkait viralnya lagu Bayar, Bayar, Bayar.

Dia menuturkan pemecatan terjadi karena Novi telah melanggar kode etik yaitu membuka aurat.

"Jadi ada aturan yang berlaku untuk semua dan ada kode etik kepada guru-guru kami. Adapun pelanggaran kode etik yang paling mendasar adalah terbukanya aurat guru," jelasnya beberapa waktu lalu, dikutip dari Tribun Jateng.

Eti mengatakan pihaknya menemukan dalam salah satu unggahan di akun media sosial (medsos) Novi di mana yang bersangkutan terlihat aurat.

"Kode etik sudah disosialiasiskan di awal mendaftar dan dari awal beliau sudah tahu konseksekuensinya. Jadi kita menemukan di sosmed beliau ada bagian aurat yang terbuka," ucapnya. 

Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jateng dengan judul "Alasan Kepala Sekolah Pecat Vokalis Sukatani Sebagai Guru SD di Banjarnegara, Langgar Kode Etik"

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jateng/Permata Putra Sejati)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan