Selasa, 26 Agustus 2025

Kemenkop: Koperasi Desa Merah Putih Langkah Revolusioner Presiden Prabowo

pembentukan Koperasi Desa Merah Putih bakal menjadi langkah nyata Presiden Prabowo Subianto untuk menyelesaikan kemiskinan.

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
Dok. Setpres
KOPERASI DESA - Presiden RI Prabowo Subianto memimpin Rapat Terbatas bersama beberapa menteri terkait rencana pembentukan Koperasi Desa Merah Putih, di Istana Merdeka, Jakarta, 7 Maret 2025. Pakar Politik Iwan Setiawan dari Indonesia Political Review (IPR) menilai koperasi tersebut bakal menjadi salah satu solusi untuk mengatasi pinjaman onlien (pinjol) ilegal dan rentenir.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Koperasi (Kemenkop) menilai pembentukan Koperasi Desa Merah Putih bakal menjadi langkah nyata Presiden Prabowo Subianto untuk menyelesaikan kemiskinan.

Deputi Pengembangan Usaha Koperasi Kemenkop Panel Barus mengatakan bahwa koperasi itu merupakan bagian dari strategi besar membangkitkan ekonomi nasional.

“Rencana Presiden Prabowo Subianto yang sangat revolusioner di bidang koperasi dan ekonomi rakyat tersebut akan bertransformasi menjadi gerakan masyarakat desa,” ujar Panel dalam keterangannya, Sabtu (8/3/2025). 

Panel mengatakan, banyak warga desa yang menyambut baik program Kopdes Merah Putih.

“Warga desa dengan kesadaran yang sama meyakini bahwa Kopdes Merah Putih adalah jalan yang benar untuk membabaskan diri dari kemiskinan,” sebut dia.

Panel menjelaskan berdasarkan data BPS tahun 2024, mayoritas penduduk miskin berada di desa, dengan jumlah 13,01 juta jiwa, dari total jumlah orang miskin di Indonesia sebanyak 24,06 juta jiwa. 

Kemudian berdasarkan data Kemendes PDTT di tahun yang sama, dari total 75.753 desa di Indonesia, sebanyak 7.154 di antaranya masuk kategori Desa Tertinggal dan 4.850 Desa Sangat Tertinggal. 

Nantinya, lanjut Panel, Setiap koperasi desa akan dilengkapi dengan bangunan multifungsi, seperti kantor koperasi, outlet penjualan sembako (barang konsumsi), outlet simpan pinjam (modal kerja rakyat desa), outlet klinik dan obat, gudang (saprodi dan offtaker), serta truk untuk mendukung mobilisasi logistik desa. 

“Fasilitas-fasilitas tersebut menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan usaha koperasi untuk rakyat. Pemerintah mempersiapkan investasi sebesar Rp 3-5 miliar untuk setiap Kopdes Merah Putih,” kata dia.

Soal pembiayaan, Panel melihat dana itu salah satunya bisa diambil dari dana desa. Tetapi, itu saja tak cukup. Sebab, dana desa pasti juga sudah dimanfaatkan untuk berbagai pembangunn desa. 

Saat ini, pemerintah tengah memikirkan sejumlah skema, agar Kopdes Merah Putih juga bisa mendapatkan pembiayaan dari sektor lain.

“Pemerintah sedang menggalang kolaborasi pembiayaan dan terus mencari model bisnis yang terbaik bagi operasional Kopdes Merah Putih,” pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mematangkan rencana pembentukan koperasi merah putih. Ia kembali membahas pembentukan koperasi tersebut di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, (7/3/2025.

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyampaikan bahwa Koperasi Desa Merah Putih dirancang sebagai solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan mengatasi persoalan ekonomi di pedesaan.

“Keberadaan Koperasi Desa Merah Putih itu, yang pertama itu untuk kepentingan masyarakat desa. Karena di Koperasi Desa Merah Putih itu untuk memutus mata rantai kemiskinan di desa dan juga bagaimana masyarakat desa bisa meningkat penghasilannya” ujar Budi Arie.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan