Kamis, 11 September 2025

Sindir Anak Deddy Corbuzier Jadi Model Iklan Pertamina, DPR: Lebih Baik Uangnya Kembali ke Rakyat

Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam, blak-blakan mengkritik jajaran Pertamina dalam rapat dengar pendapat di Kompleks Parlemen Senayan

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
dok. DPR RI
MODEL IKLAN PERTAMINA - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti A. N. Anam saat mengikuti Tim Kunker Komisi VI DPR RI ke Provinsi Bali, Kamis (21/10/2021). Anam, blak-blakan mengkritik jajaran Pertamina dalam rapat dengar pendapat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam, blak-blakan mengkritik jajaran Pertamina dalam rapat dengar pendapat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. 

Mufti menyinggung bagaimana Pertamina menyewa publik figur hingga buzzer untuk memulihkan kepercayaan publik, yang justru hal itu sama sekali tidak berdampak.

Awalnya, Mufti memuji bagaimana Dirut Pertamina Simon Aloysius Mantiri yang meminta maaf usai ramai kasus korupsi Pertamina Patra Niaga.

"Tetapi saya kira itu tidak cukup, belum menunjukkan ketulusan hati pertamina. Ini masih sekadar lip service semata," kata Mufti, Selasa (11/3/2025).

Politisi PDIP itu menilai jika memang Pertamina benar-benar minta maaf, maka harus melakukan taubatan nasuha.

"Harus menunjukkan bagaimana seluruh insan Pertamina meminta maaf tidak secara lisan, tapi juga gestur dari perbuatan dari pelayanan yang dilakukan," kata dia.

Kemudian, Mufti menyinggung upaya Pertamina yang menggandeng pesohor dan influencer usai ramai kasus korupsi Pertamina Patra Niaga hingga isu bensin Pertamax oplosan.

Mufti menyebut nama anak Deddy Corbuzier yang jadi model iklan Pertamina usai ramai kasus tersebut.

"Tidak cukup pula menggandeng si bocil anaknya Deddy Corbuzie. Ini justru melecehkan, meremehkan, dan melukai hati rakyat. Juga tidak perlu mengendorse nama Fitra Eri yang untungnya Fitra Eri punya integritas, karena dia yakin ini benar-benar terjadi, maka dia tidak mau melakukan," katanya.

"Tidak perlu bayar-bayar buzzer. Daripada anggaran Pertamina buat bayar buzzer, buat mengendorse anaknya Deddy Corbuzier, lebih baik uangnya untuk mengembalikan kerugian rakyat yang sudah mereka alami," tandasnya

Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, menyampaikan permohonan maaf atas kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina.

"Menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas peristiwa yang terjadi beberapa hari terkahir ini," kata Simon dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Pertamina pada Senin (3/3/2025).

Simon mengatakan, peristiwa ini sebagai pukulan berat sekaligus ujian besar bagi perusahaan energi pelat merah tersebut.

"Ini tentunya adalah peristiwa yang memukul kita semua, menyedihkan juga bagi kami dan tentunya kami ini adalah salah satu ujian besar yang dihadapi oleh Pertamina," ujarnya.

Simon mengapresiasi langkah hukum yang telah diambil Kejaksaan Agung dalam mengusut dugaan korupsi terkait impor minyak mentah dan produk kilang pada periode 2018–2023.

Dia menegaskan bahwa Pertamina mendukung penuh proses hukum yang berjalan.

Simon pun berkomitmen untuk mengedepankan prinsip good corporate governance dalam mengelola Pertamina.

"Tentunya ini menjadi kesempatan bagi kami untuk terus memperbaiki diri. Kami juga meyakini dan sangat menyadari bahwa kejadian yang kemarin Sangat membuat resah di masyarakat," tegasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan