F-PDIP Dorong Tarif Tol Gratis Agar Jadi Zakat Saat Lebaran, Pertanyakan Tiket Pesawat Masih Mahal
F-PDIP menanyakan realisasi kebijakan diskon tiket pesawat Lebaran 2025 karena nyatanya harga terpantau masih tinggi.
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Edi Purwanto mendorong Pemerintah menambah diskon tarif tol dari 20 persen menjadi 50% atau bahkan kalau bisa menjadi gratis.
Ia juga menanyakan realisasi kebijakan diskon tiket pesawat Lebaran 2025 karena nyatanya harga terpantau masih tinggi.
“Kita mengucapkan terima kasih terkait diskon tarif tol yang diberikan sebesar 20 persen. Tapi saya mendorong, untuk tahun ini coba dipertimbangkan agar diskon bisa diberikan 50% atau bahkan saya usulkan untuk gratis,” kata Edi Purwanto di gedung parlemen Jakarta, Rabu (12/3/2025).
Menurutnya, Pemerintah perlu menaikkan diskon tarif tol dari yang biasa hanya 20% itu.
Hal ini mengingat hampir setiap tahun pula kenaikan tarif tol juga dilakukan namun faktanya juga tidak diimbangi dengan standar pelayanan minimal (SPM) jalan tol.
“Saya melihat sebetulnya sudah cukup banyak keuntungan yang didapatkan sebetulnya setiap tahun dan setiap harinya dari tarif tol,” jelasnya.
Untuk itu, Edi meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk menghitung ulang terkait diskon tarif tol ini.
“Ini program juga satu tahun sekali, apa salahnya kita lakukan di momentum Lebaran tahun 2025 ini. Jadi dihitung lagi, toh selama ini untungnya cukup banyak jadi itung-itung zakat tol lah setelah 11 bulan nyari untung, sekali-kali diskonnya sampai 50 persen,” terang Edi.
“Saya rasa kalau kebijakan ini diterapkan, tidak hanya meringankan beban masyarakat, tetapi juga bertujuan untuk mendorong mobilitas serta mendukung aktivitas ekonomi dan sosial selama mudik Lebaran. Tentu tanpa mengurangi pelayanan, keamanan dan kenyamanan pemudik,” sambungnya.
Seperti diketahui, Jasa Marga menerapkan diskon tarif tol pada musim arus mudik dan arus balik Idul Fitri 2025 sebesar 20%.
Diskon tarif tol ini juga berlaku di ruas yang dikelola Jasa Marga Group.
Kebijakan ini sesuai arahan dari Presiden Prabowo Subianto yang menjamin ada kebijakan diskon tarif tol saat Lebaran.
Untuk arus mudik, diskon berlaku mulai 24 Maret 2025 pada pukul 05.00 WIB sampai dengan 28 Maret 2025 pukul 05.00 WIB.
Sementara pada arus balik, diskon berlaku pada tanggal 8 April pukul 05.00 WIB sampai 10 April 2025 pukul 05.00 WIB.
Terkait durasi diskon tarif tol, Edi mengusulkan agar waktunya diperpanjang yaitu selama 7 hari untuk masing-masing periode, baik arus mudik maupun arus balik.
“Idealnya 7 harilah, H-4 hingga H+3 Lebaran bisa diberlakukan. Apalagi momentum mudik lebaran ini tentu peningkatan pengguna jalan tol akan meningkat,” ujar Edi.
Lebih lanjut, Edi mendorong Pemerintah berkolaborasi dengan pengelola jalan tol untuk memastikan standar pelayanan minimal (SPM) jalan tol berjalan dengan baik selama musim arus mudik dan arus balik Lebaran.
Termasuk fasilitas rest area yang selama ini menjadi masalah utama di jalur mudik.
“Ini juga harus menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah agar betul-betul di persiapkan infrastrukturnya, ketersediaan bilik toilet, kantong parkir yang memadai, hingga gerai top up kartu tol atau e-Toll,” tuturnya.
Edi juga menyoroti kepadatan rest area saat arus mudik yang harus disiasati sebaik-baiknya. Hal ini sesuai dengan tagline mudik tahun 2025 yakni ‘Mudik Aman, Keluarga Nyaman’.
“Kita harapkan ini bisa dirasakan selama di rest area. Saat arus mudik, banyak rest area yang sering padat maka saya dorong adanya penambahan rest area di beberapa titik ini bisa dilakukan. Termasuk tersedianya klinik atau fasilitas kesehatan dan tempat istirahat di rest area agar dipersiapkan dengan baik,” papar Edi.
“Kemudian kondisi jalan, ini sangat penting dan saya berharap proses perbaikan di titik-titik perbaikan ini sudah mulai dilakukan, mengingat ini masuk minggu kedua di bulan puasa, jangan sampai sudah mau puncak arus mudik perbaikan belum selesai, termasuk di jalan-jalan nasional,” imbuhnya.
Edi pun mengingatkan pentingnya uji kelayakan untuk bus-bus angkutan umum mudik.
Ia meminta Kemenhub melakukan koordinasi hingga tingkat Provinsi, dan Kabupaten/Kota untuk melakukan uji kelayakan terhadap transportasi umum yang akan dipergunakan dalam angkutan masal pemudik.
“Bus-bus kita minta dilakukan pemeriksaan betul kelayakannya. Pastikan betul 30.451 unit bus ini layak jalan, selain itu pengemudi juga kita minta di cek ‘kelayakannya’ terjamin kesehatannya,” ucap Edi.
Edi meminta agar ada kebijakan bagi bus perjalanan rute jauh yang memakan waktu hingga berhari-hari dalam sekali perjalanan agar pengemudinya tidak hanya satu sehingga ada jeda istirahatnya.
Tak hanya itu, Edi pun mendorong pihak berwenang mengantisipasi kecelakaan lalu lintas saat arus mudik dan arus balik Lebaran.
Khususnya kecelakaan sepeda motor yang menurut data dari Korlantas Polri masih menjadi yang tertinggi, disusul dengan kecelakaan bus angkutan umum, dan mobil pribadi.
“Tujuan utama dari mudik ini adalah lancar, baik, sehat, dan selamat sampai ke tujuan, apa pun yang kita atur dan lakukan ini kan tujuannya itu. Maka saya mendorong kesiapan semuanya betul-betul dimaksimalkan,” pesan Legislator dari Dapil Jambi Tersebut.
Di sisi lain, Edi menyoroti masih tingginya harga tiket pesawat padahal Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan penurunan harga tiket pesawat dalam negeri sekitar 13-14% selama periode libur Idul Fitri.
Periode pembelian diskon tiket pesawat berlaku sejak 1 Maret-7 April 2025, dengan periode penerbangan berlaku 24 Maret-7 April 2025.
“Ini kan perlu dibuka secara transparan berapa sebetulnya ambang batas tertinggi harga tiket pesawat, berapa batasan harga tiket yang sebetulnya diperbolehkan untuk dinaikkan,” sebut Edi.
Bukan tanpa alasan Edi menyampaikan hal ini. Pasalnya ia sempat mengecek di salah satu aplikasi pembelian tiket transportasi umum dan menemukan masih mahalnya harga tiket pesawat jelang Lebaran.
“Saya lihat hari ini di salah satu aplikasi, saya cek harga tiket pesawat tujuan Padang tanggal 24 Maret (minggu terakhir sebelum Lebaran) harga tampilan di depan Rp 1.594.000 tapi saat diklik harga berubah. Harga termurah di Rp 1.673.000 tapi transit 12 jam 25 menit. Ini belum ditambah delay,” urai Edi.
Bahkan Edi melihat harga tiket pesawat di H-3 Lebaran untuk maskapai Garuda mencapai Rp 9,5 juta di mana harga termurah di kisaran Rp 4,1 juta dengan transit 10 jam 55 menit. Edi meminta agar hal ini menjadi atensi bagi Menteri Perhubungan (Menhub).
“Harusnya dicek oleh Menhub, karena ada komitmennya 6 persen anggaran APBN digunakan untuk subsidi ini. Jangan sampai ketika dihitung, tidak terjadi penurunan tiket, lalu uang (subsidi) ini ke mana,” tukasnya.
“Harapan saya juga KPK dan Kejagung bisa memonitor hal ini sehingga semua bisa mengawal, termasuk BPK. Karena setiap tahun seperti ini, baik Natal, Lebaran,” lanjut Edi.
Jajaran kementerian pun diminta untuk menjaga wibawa Presiden Prabowo yang telah memastikan adanya penurunan harga tiket pesawat sebagai insentif Lebaran dari Pemerintah untuk masyarakat Indonesia.
“Nah ini waktunya kementerian atau menteri menjaga wibawa presiden yang sudah menyatakan terjadi penurunan tiket,” katanya.
“Semangat ini kan masyarakat melihat, kalau ternyata tiketnya masih mahal tentu yang dapat nama tidak baik itu negara atau presiden,” tutup Edi.
Legislator PDIP Soroti Pentingnya Pendidikan Skill Agar SDM RI Bisa Jadi Pekerja Berdaya Saing |
![]() |
---|
Fraksi PDIP DPR: Program Pendidikan Militer Bagi Siswa Bermasalah Berpotensi Langgar Hak Anak |
![]() |
---|
Rapat Bersama Menteri PU, Edi Purwanto Soroti Perbaikan Jalan Jambi-Sumbar Baru 64 Persen |
![]() |
---|
Perjuangkan Nasib Pengemudi Ojek Online, Edi Purwanto Berdialog dan Serap Aspirasi Ojol Jambi |
![]() |
---|
Daftar Ruas Tol yang Masih Berlakukan Diskon Tarif 20 Persen Selama Arus Balik Lebaran 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.