Senin, 1 September 2025

Mudik Lebaran 2025

Penerapan Contraflow dan One Way Saat Mudik Lebaran Tergantung Peningkatan Rasio Kendaraan

Korps Lalu Lintas Polri menyiapkan teknis pelaksanaan rekayasa lalin contraflow hingga sistem one way menjelang mudik lebaran.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Adi Suhendi
handout
OPERASI KETUPAT LEBARAN 2025 - Konferensi Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryo Nugroho tentang kesiapan Polda Jawa Barat dan Polda Metro Jaya di Mapolres Karawang, Jawa Barat, Sabtu (1/3/2025). Korlantas Polri menyiapkan sejumlah skenario penanganan kepadatan arus lalu lintas selama arus mudik Lebaran 2025 yang akan dijalankan Polri melalui Operasi Ketupat 2025. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Korps Lalu Lintas Polri menyiapkan teknis pelaksanaan rekayasa lalin contraflow hingga sistem one way menjelang mudik lebaran.

Hal itu disampaikan Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho, Kamis (20/3/2025).

Dia berujar terkait rekayasa contraflow dan one way akan tergantung peningkatan rasio kendaraan.

"Persoalan jalan tol itu adalah dari Km 01 itu sudah 3 lajur, setelah 3 lajur, nanti akan ketemu lagi 2 lajur, 4, 3, 2, akhirnya terjadi bottleneck sehingga apabila pada saat nanti arus mudik cukup tinggi bangkitan arus mudik cukup tinggi ini nantinya harus kita lakukan contraflow," paparnya.

Sehingga menurutnya kapan contraflow diterapkan tidak bisa prediksi.

"Ini ada rumusnya, ketika di Km 50, ini ada radar di sana dari Jasa Marga, sudah terlintas kendaraan 5.500 itu harus dilakukan contraflow arah mudik 1 lajur, karena jika tidak dilakukan contraflow, visi rasio daripada panjang jalan tol, lebar dan jumlah kendaraan itu tidak mampu," ucapnya.

Baca juga: Jelang Mudik Lebaran, Kemenag: Rest Area Berkontribusi pada Kemaslahatan Ekonomi Masyarakat

Setelah contraflow satu lajur kemudian arus naik jadi 6.400,  contraflow lajur 2 diperlukan.

Ia mengungkap, ketika rasio kendaraan setiap jam sudah mencapai 6.200 kendaraan, one way nasional akan diterapkan. 

One way akan diterapkan kembali dari Km 70 hingga Km 414.

Baca juga: Jelang Puncak Arus Mudik Lebaran, Edi Purwanto Minta Kementerian Pastikan Jalan Aman Dilalui Pemudik

"Kapan harus dilakukan? Ketika Tol Cikatama itu jumlahnya 6.200 per jam. Apabila tidak dilakukan one way, tentu kapasitas tol tidak akan mampu dengan bangkitan arus yang cukup deras," beber Kakorlantas.

Meski demikian, Kakorlantas mengungkap one way arus mudik dan arus balik kali ini akan dimodifikasi. 

Modifikasi, lanjut dia, berkaitan dengan pembukaan beberapa ruas tol, termasuk di Cisandau dan Ciperna.

"Tahun ini, hasil koordinasi stakeholder khususnya Jasa Marga dan tata kelola jalan tol, kami akan buka Tol Cisondong, jadi yang arah Semarang nanti akan kita lepas, tahun lalu belum. Teknis sudah kami latihkan. Kemungkinan nanti sudah tidak ada lagi dobrak," ucapnya.

Ia mengatakan hitungan hingga rekayasa lalin contraflow hingga one way yang sama juga akan berlaku pada arus balik.

"Untuk arus balik, arus balik juga demikian, kita tidak bisa tentukan dan prediksi, ketika nanti di Km 67, itu sudah 5.500, sama, teorinya sama, akan kita lakukan contraflow arus balik sampai Km 47," ucap Agus.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan