Bahlil Minta Santri Jadi Pengusaha Dulu Sebelum Terjun Politik: Hati-hati Jadi Karyawan Politik
Bahlil mengingatkan santri untuk jadi pengusaha sebelum terjun ke politik.
Penulis:
Igman Ibrahim
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM BOGOR - Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia meminta para santri untuk tidak sembarangan terjun ke dunia politik.
Menteri ESDM itu pun menyarankan agar mereka menjadi pengusaha terlebih dahulu.
"Sebelum saya masuk ke politik, saya menjadi pengusaha. Jadi kalau mau masuk politik, saran saya disarankan tapi tidak diwajibkan, punya rezeki dulu," ujar Bahlil saat memberikan sambutan di pondok pesantren (Ponpes) Al Ashriyyah Nurul Iman di Parung, Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (21/3/2025).
Bukan tanpa sebab Bahlil mengatakan seseorang yang terjun ke politik harus terlebih dahulu mapan.
Sebab, ia mengkhawatirkan nantinya mereka hanya menjadi karyawan politik saja.
"Kalau politisi belum punya rezeki, nanti hati-hati kalian jadi karyawan politik.
Tapi jadilah politisi yang betul-betul punya idealisme dan mampu menjalankan apa yang disunahkan oleh Rasulullah serta mampu konsisten untuk memperjuangkan apa yang diinginkan oleh rakyat, bangsa, dan negara," ungkapnya.
Lebih lanjut, Bahlil pun meminta para santri untuk tidak takut menjadi pengusaha.
Dia mengungkit masa hidupnya yang juga tidak memiliki privilege apapun sebelum menjadi pejabat negara.
"Mungkin anak saya sekarang anak pejabat.
Tapi sering saya katakan kepada mereka, anak pejabat tidak ada jaminan untuk anaknya itu akan jadi pejabat.
Dan anak orang miskin tidak ada jaminan untuk kemudian dia jadi orang miskin lagi," jelasnya.
Bahlil mengatakan bahwa kesuksesan milik semua warga negara, baik dari kalangan miskin maupun kaya.
Dia mengatakan tidak ada jaminan anak pejabat bisa mengalahkan orang miskin.
Buktinya, kata dia, dirinya yang hanya anak dari Papua kini bisa menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri ESDM.
"Tidak ada jaminan anak orang kaya atau anak pejabat mengalahkan anak orang miskin.
Saya sudah membuktikan sebagai anak miskin yang bisa berkompetisi dengan anak-anak orang kaya," pungkasnya.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Imbas Kasus Oplosan, Pengusaha Ritel Modern Kini Lebih Hati-hati Terima Pasokan Beras |
![]() |
---|
Meutya Hafid: Golkar Fokus Kawal Presiden Prabowo, Tidak Ada Munaslub |
![]() |
---|
Profil Bahlil Lahadalia, Ketum Golkar yang Diterpa Isu Munaslub, Kursi Beringin 1 Sedang Panas |
![]() |
---|
Bahlil dan Nusron Wahid Kompak Bantah Isu Munaslub Golkar |
![]() |
---|
Hipmi Dorong Kolaborasi Antarpihak untuk Perbanyak Generasi Pengusaha Muda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.