Kamis, 18 September 2025

Tanggapi Isu Munaslub, Nurdin Halid Pastikan Golkar Tetap Solid dan Bahlil Masih On Track

Nurdin Halid bantah isu Munaslub Partai Golkar. Ia tegaskan Bahlil masih jalankan kepemimpinan dengan baik dan partai tetap solid.

Editor: Content Writer
Istimewa
ISU MUNASLUB GOLKAR - Politikus senior Partai Golkar sekaligus Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Nurdin Halid tanggapi isu terkait rencana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk mengganti Ketua Umum Bahlil Lahadalia dan dengan tegas membantah adanya wacana tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM - Politikus senior Partai Golkar sekaligus Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Nurdin Halid menanggapi isu terkait rencana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk mengganti Ketua Umum Bahlil Lahadalia. Pihaknya pun dengan tegas membantah adanya wacana tersebut. 

“Isu Munaslub Golkar itu hoaks. Itu isu murahan yang tidak perlu direspon,” tegas Nurdin Halid dalam keterangan resminya, Jumat (1/8/2025). 

Menurut Nurdin, isu Munaslub itu murahan karena tidak relevan dan hanya halusinasi segelintir orang yang frustasi dan ingin berkuasa.

"Isu Munaslub itu dikembangkan oleh orang-orang frustasi yang mencoba kasak- kusuk untuk meraih kekuasaan," kata Nurdin.

Nurdin juga mengingatkan pihak-pihak yang sengaja merongrong soliditas dan reputasi Partai Golkar untuk kepentingan tertentu. 

Nurdin juga mengingatkan bahwa upaya provokasi yang tidak berdasar, apalagi yang berkaitan dengan institusi politik strategis seperti Golkar, bisa berujung pada konsekuensi serius. 

"Hati-hati, jangan sampai niat jahat Anda justru berbalik merugikan diri sendiri. Golkar tidak akan membiarkan upaya pelemahan ini terus berlanjut. Ini harus diwaspadai. Karena ada juga orang-orang yang memang punya agenda ingin merusak kesolidan Golkar. Gerakan seperti ini tentu sangat berbahaya bagi partai," ujar Nurdin Halid.

Di mata Nurdin Halid, tidak ada alasan sedikitpun untuk menggelar Munaslub. Sejauh ini, tegas Nurdin, kepemimpinan Bahlil Lahadalia di Partai Golkar on the track. Bahkan, konsolidasi terus berjalan dari pusat hingga daerah di seluruh Indonesia. 

"Alasan yang dikemukakan para penyebar isu Munaslub itu mengada-ada. Golkar sangat solid di bawah kepemimpinan Ketua Umum Bahlil. Konsolidasi partai terus bergerak dinamis. Program-program partai juga berjalan baik," ujar Nurdin Halid. 

Baca juga: Nurdin Halid Dukung Koperasi Merah Putih Jadi Pilar Ekonomi Pancasila dan Keadilan Sosial

Soliditas yang terbangun itu, menurut Nurdin Halid, menjadi modal kuat bagi  Partai Golkar fokus bekerja mendukung dan menjalankan berbagai program pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka. 

“Suasana dan kondisi Partai Golkar yang solid membuat seluruh kader Partai Golkar di pusat dan daerah fokus mendukung dan melaksanakan berbagai program strategis pemerintahan Prabowo – Gibran. Bukan hanya kader Golkar yang di eksekutif seperti menteri, gubernur, bupati, dan walikota. Tetapi juga para kader Golkar yang duduk di legislatif di semua tingkatan. Semua solid bekerja untuk menyukseskan program-program strategis Presiden Prabowo,” jelas Nurdin Halid.

Nurdin Halid justru mengaku heran pihak-pihak yang menyoroti kepemimpinan Bahlil sebagai Menteri ESDM. Nurdin menilai, Bahlil justru telah melakukan transformasi melalui berbagai terobosan di kementerian ESDM maupun sebagai Ketua Satgas Program Hilirisasi. Berbagai terobosan Bahlil, kata Nurdin, tentu menimbulkan dinamika karena menghadapi berbagai tantangan di lapangan.  

“Ingat bahwa Kementerian ESDM yang mengurus energi adalah salah satu kementerian vital di sebuah negara, seperti halnya kementerian pertanian yang mengurus pangan. Presiden Prabowo ternyata bukan hanya mempercayakan kementerian ESDM kepada Pak Bahlil, tetapi juga program yang sangat strategis, yaitu ketua Satgas Program Hilirisasi sumber daya alam yang sudah lama dicita-citakan Pak Prabowo,” papar Nurdin Halid. 

Nurdin lantas mengungkapkan fakta terbaru tentang Bahlil dipanggil khusus Presiden Prabowo ke Istana, Senin sore (28/7/2025), untuk membahas dua isu penting yaitu membahas target produksi minyak dan strategi mendulang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) untuk mencapai target APBN. 

Selain Bahlil, pertemuan khusus dengan Presiden selama 3,5 jam itu hanya dihadiri Menteri Luar Negeri Sugiono hingga Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi. Pertemuan 3,5 jam itu juga membahas rencana impor energi dari Amerika Serikat (AS) usai kesepakatan tarif impor turun dari 32 persen menjadi 19 persen. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan