Kamis, 2 Oktober 2025

Teror Kepala Babi

Teror Kepala Babi-Bangkai Tikus ke Tempo Dinilai Ancaman, Iwakum hingga DPR Minta Polri Usut Tuntas

Sejumlah pihak menilai aksi teror terhadap Tempo sebagai sebuah ancaman, sehingga Polri didesak untuk mengusut tuntas.

Penulis: Nuryanti
TribunTimur.com/Muslimin Emba/ist/Tribunnews.com/HO
TEROR KANTOR TEMPO - Ilustrasi tikus. Aksi teror tehadap kantor redaksi Tempo berlanjut, kali ini kotak berisi bangkai tikus yang kepalanya sudah dipenggal. Kantor Tempo di Jakarta mendapatkan teror berupa kiriman paket berisi kepala babi dari orang tak dikenal pada Kamis (19/3/2025). 

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer atau Noel, juga mendesak aparat penegak hukum segera mengungkap pelaku teror ini.

"Saya mengutuk pelaku teror terhadap Majalah Tempo. Saya tidak pernah setuju cara-cara biadab seperti itu," tegas Noel di Jakarta, Minggu (23/3/2025).

Ia mengatakan, pers nasional sudah bersusah-payah turut serta membangun demokrasi di Indonesia. 

Noel pun menilai, jika dengan perjuangan yang sudah demikian panjang namun masih juga diteror, sungguh keterlaluan.

"Dalam semua sequence (urutan) perjuangan demokrasi nasional, pers sebagai Pilar Demokrasi Keempat, selalu menjadi katalisator. Maka teror terhadap Majalah Tempo adalah perbuatan biadab," tegasnya.

5. DPR Desak Polisi Usut Tuntas

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, mendesak agar aparat penegak hukum (APH) dalam hal ini pihak kepolisian, segera mengusut tuntas kasus tersebut.

"Kita minta pihak APH tuk mengusut kasus ini, menindaklanjuti hingga tuntas," ujar Dave saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu.

Baca juga: Diteror Kepala Babi dan Bangkai Tikus, Tempo Tegaskan Tak Takut

Dave mengatakan, pengusutan kasus teror tersebut sangat penting untuk menjaga keberlanjutan kebebasan pers di Indonesia yang telah diperjuangkan selama bertahun-tahun.

Legislator Partai Golkar itu menekankan bahwa kebebasan media adalah salah satu pilar demokrasi yang harus dijaga dan dilindungi dari segala bentuk ancaman, baik fisik maupun psikologis.

"Agar tidak ada lagi teror meneror kepada kebebasan media yang sudah kita dapatkan sejak awal reformasi," imbuh Dave.

Diketahui, kasus teror ini mengundang perhatian luas setelah Tempo menerima kiriman paket berisi kepala babi tanpa telinga pada 19 Maret 2025.

Pihak kepolisian langsung melakukan pemeriksaan lokasi kejadian dan mengambil barang bukti tersebut.

Sumber di kantor Tempo menyebutkan bahwa polisi segera datang setelah kasus ini viral.

Namun, hingga kini belum ada informasi lebih lanjut tentang pengirim paket tersebut.

Meski begitu, aktivitas di kantor Tempo berjalan seperti biasa, dan tidak ada penjagaan khusus dari aparat keamanan di sekitar area tersebut.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved