Minggu, 17 Agustus 2025

Potensi PIK 2 sebagai Pusat Ekonomi Baru di Indonesia, Nono Sampono Sebut Bisa Seperti Hong Kong

Nono Sampono berpendapat bahwa proyek Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 memiliki peluang besar untuk berkembang menjadi pusat ekonomi baru di Indonesia.

Editor: Content Writer
Tribunnews.com/Reza Deni
PUSAT EKONOMI INDONESIA - Anggota DPD RI sekaligus Presiden Direktur ASG, Nono Sampono. Dirinya menilai bahwa proyek Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 memiliki potensi besar untuk menjadi pusat ekonomi baru di Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Nono Sampono selaku Anggota DPD RI sekaligus Presiden Direktur ASG, berpendapat bahwa proyek Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 memiliki peluang besar untuk berkembang menjadi pusat ekonomi baru di Indonesia. Ia meyakini bahwa kawasan ini berpotensi bersaing dengan kota-kota besar di dunia serta memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional.

“PIK 2 sangat strategis. Ke depan, kita tidak perlu lagi ke Singapura atau Hong Kong untuk mencari hiburan, bisnis, atau berbelanja, karena semua bisa didapatkan di sini,” kata Nono.

Namun, proyek pengembangan lanjutan dari Jakarta Waterfront City ini tengah menghadapi berbagai polemik. Sejumlah pihak, termasuk Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), camat, lurah, kepala desa, serta pemerintah setempat, telah dimintai keterangan oleh aparat penegak hukum dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terkait berbagai persoalan yang muncul.

Nono mengungkapkan bahwa dirinya juga telah memenuhi panggilan untuk memberikan keterangan. Ia menegaskan bahwa seluruh proses hukum harus berjalan transparan dan adil.

“Masalah ini sudah ditangani pihak berwenang. Saya percaya mereka akan menyelesaikannya dengan baik,” ujarnya.

Baca juga: PIK 2 Berpotensi Jadi Lokomotif Ekonomi Baru dan Penguatan Maritim Indonesia

Menurut Nono, proyek berskala besar seperti PIK 2 tentu menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Namun, ia menegaskan bahwa keberadaan kendala tersebut tidak serta-merta menunjukkan bahwa proyek ini sejak awal sudah keliru atau bermasalah.

“Setiap proyek besar pasti menghadapi tantangan. Tapi itu bukan alasan untuk menghentikan pengembangannya. Yang terpenting adalah bagaimana semua masalah bisa diselesaikan dengan adil dan transparan,” jelasnya.

Nono juga menyoroti kontribusi ekonomi dari PIK 2, baik dalam hal perpajakan maupun penyerapan tenaga kerja. Ia menyebutkan bahwa proyek ini telah menyumbang pajak hingga Rp50 triliun dan menciptakan lapangan kerja bagi 163 ribu orang.

“Jika proyek ini dihentikan, dampaknya akan besar. Ratusan ribu orang bisa kehilangan pekerjaan. Saya harap pemerintah mempertimbangkan hal ini secara matang,” tegasnya.

Dengan segala potensi yang dimilikinya, Nono berharap pemerintah dan masyarakat dapat menilai PIK 2 secara objektif serta memberikan peluang agar proyek ini dapat terus berkembang untuk kesejahteraan bersama. (*)

Baca juga: CSR PIK 2 Berpotensi Majukan Serang, Embay: Peluang Besar untuk Daerah!

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan