Jumat, 8 Agustus 2025

Wartawati Dibunuh Oknum TNI

Marak Kasus Kekerasan Oknum TNI, SOP Prajurit Keluar Barak Dikritik, Pengawasan Diminta Diperketat

Marak kasus kekerasan oleh oknum TNI, Kapuspen TNI, Brigjen Kristomei Sianturi minta komandan satuan perketat pengawasan SOP prajurit keluar barak.

Tribunnews.com/ Abdi
KEKERASAN PRAJURIT TNI - Kapuspen TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi ketika menjelaskan kasus penganiayaan yang dilakukan prajuritnya atas dasar yang sama yakni karena persoalan knalpot bising di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (10/1/2024). Marak kasus kekerasan oleh oknum TNI, Kapuspen TNI, Brigjen Kristomei Sianturi minta komandan satuan perketat pengawasan SOP prajurit keluar barak. 

“Jadi memang sudah jadi atensi Komisi I dan kita memang sudah minta Panglima itu untuk mengusut tuntas kasus di Kalsel,” ujar Anggota Komisi I DPR Syamsu Rizal saat dihubungi, Jumat (28/3/2025). 

“Kemudian kami juga minta Panglima TNI itu memanggil KSAD, KSAL, dan KSAU untuk membicarakan bahwa di akhir-akhir ini memang kelihatan banyak sekali masalah-masalah yang berkaitan dengan moral prajurit,” sambungnya. 

Baca juga: Gelar Perkara Pembunuhan Jurnalis Juwita oleh Oknum TNI AL Tertutup, Transparansi Dipertanyakan

Rizal juga berpandangan, konflik antara TNI dan masyarakat sipil saat ini sudah mengalami pergeseran.

Karena kini permasalahan yang terjadi bukan lagi institusional, melainkan juga perorangan masing-masing prajurit. 

“Kalau dulu kan masalah TNI itu kehadirannya misalnya masalah teritori, bentrok dengan masyarakat setempat karena ada batalion baru."

"Kemudian, masalah sosial karena ada lahan yang dipakai latihan. Itu kita dengar dulu-dulu kan. Kalau sekarang ini itu sudah pada perilaku personal,” kata Rizal. 

Baca juga: Motif Pembunuhan Jurnalis Banjarbaru Juwita Belum Diketahui, Polisi Masih Selidiki

Untuk itu, penting bagi Panglima TNI membahas dan mengevaluasi secara komprehensif sistem pembinaan prajurit dengan semua kepala staf angkatan.

Rizal juga mengusulkan agar aturan-aturan soal keberadaan prajurit TNI di luar barak disusun ulang. 

Hal ini untuk memastikan pengawasan terhadap prajurit ketika beraktivitas di luar barak bisa ditingkatkan demi mencegah pelanggaran. 

Baca juga: Kasus Pembunuhan Jurnalis Juwita: Sempat Diwarnai Aksi, Anggota TNI AL Disebut Sudah Tersangka

Jurnalis Wanita Juwita Diduga Dieksekusi di Dalam Mobil, Oknum TNI AL Diduga Sudah Rencanakan Pembunuhan

Salah satu kasus yang jadi sorotan adalah kasus pembunuhan seorang jurnalis bernama Juwita di Banjarbaru pada Sabtu (22/4/2025).

Sebelumnya Jurnalis Juwita ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di semak-semak di kawasan Gunung Kupang Banjarbaru.

Korban pun awalnya diduga merupakan korban kecelakaan lalu lintas, namun kemudian ditemukan sejumlah kejanggalan.

Terkini, penyebab tewasnya Juwita bukan karena kecelakaan melainkan diduga dibunuh oleh Anggota Lanal Balikpapan berpangkat Kelasi Satu berinisial J.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Jurnalis Juwita Naik ke Penyidikan, Status Jumran Oknum TNI AL Disebut Tersangka

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Tim Advokasi Untuk Keadilan (AUK) Juwita, Dr M Pazri SH MH usai mendampingi keluarga korban memberikan keterangan kepada penyidik di Denpom Lanal (Pomal) Banjarmasin, hari ini Sabtu (29/3/2025).

"Tadi kami sama-sama mendengar, baik dari keluarga dan kami tim kuasa hukum bahwa yang dituduhkan kepada terduga pelaku adalah terkait dengan pembunuhan berencana," ujar Pazri kepada awak media.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan