Lucky Hakim Liburan ke Jepang
Akan Temui Hari Ini, Lucky Hakim Tegaskan Sudah WA Dedi Mulyadi usai Disindir soal Liburan ke Jepang
Lucky Hakim mengaku langsung menghubungi Dedi Mulyadi melalui pesan singkat WhatsApp setelah disindir di media sosial.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
"Kalau memang ternyata sanksinya adalah saya harus diberhentikan selama tiga bulan, saya harus lakukan itu, saya harus terima itu dengan segala konsekuensinya," tegasnya.
Namun, sejauh ini kata Lucky, berdasarkan keterangan dari Inspektorat Kemendagri, hasil dari pemeriksaan terhadap dirinya belum keluar.
Sehingga Lucky belum mendapatkan kabar pasti perihal sanksi yang bisa dijatuhkan terhadap dirinya.
"Belum, tapi kan, itu kan setahu saya mungkin ya dari inspeksi itu masih perlu waktu, perlu evaluasi dan lain-lain."
"Saya juga enggak tahu, kan tidak mungkin hari itu juga," tuturnya.
Baca juga: Dedi Mulyadi Tegur Lucky Hakim: Kebahagiaan Bisa Dibuat di Indramayu

Sebagai informasi, Bupati Indramayu Lucky Hakim mengaku mendapatkan sebanyak 43 pertanyaan saat diperiksa di Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendagri RI soal perjalanan dirinya berlibur ke Jepang tanpa mengantongi izin, Selasa (8/4/2025).
Lucky menyampaikan, pemeriksaan itu berlangsung selama lebih dari 2 jam yang bermula dari pukul 13.00 WIB.
"Ada sekitar 43 pertanyaan, ada dua jam lebih lah," kata Lucky saat ditemui di Kantor Kementerian Dalam Negeri RI (Kemendagri), Selasa.
Lucky mengaku turut ditanyakan perihal proses keberangkatan dirinya ke Jepang.
Termasuk soal fasilitas apa yang digunakan Lucky bersama keluarga saat pergi berlibur.
"Terkait dengan berangkat secara umum, kapan berangkatnya, lalu fasilitas apa yang saya gunakan."
"Saya jelaskan bahwa saya berangkat dari tanggal 2 sampai 7 April," ungkapnya.
Secara tegas, Lucky Hakim mengaku tidak menggunakan sepersen pun uang negara dalam perjalanan liburannya ke Jepang.
"Tidak menggunakan fasilitas negara. Saya pakai uang pribadi, tidak ada kaitannya sama sekali dengan Pemda, di hari cuti bersama, jadi itu yang didalami kan," katanya.
"Apakah saya menggunakan uang perjalanan dinas, apakah uang APBD. Saya beli tiket pribadi, saya di sana pun berangkat keluarga jadi tidak dengan ajudan, staf khusus, sama sekali tidak."
"Bahkan ke airport tidak diantar dan tidak dijemput. Ini murni liburan pergi bersama keluarga menggunakan data pribadi. Itu yang saya jelaskan," tegas Lucky Hakim.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Rizki Sandi Saputra)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.